Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Disebut PKI, Teten Masduki Adukan Dosen ke Polisi

Kompas.com - 27/01/2017, 17:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima orang kuasa hukum Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki mendatangi Piket Siaga Bareskrim Polri, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2017) sore.

Pengamatan Kompas.com, mereka datang sekitar pukul 15.45 WIB. Mereka lalu berjalan memasuki Piket Siaga Bareskrim Polri. Sekitar pukul 16.20 WIB, kelimanya keluar.

Kepada wartawan, salah seorang kuasa hukum Teten, Ifdal Kasim mengatakan, pihaknya mengadukan dugaan tindak pidana fitnah, pencemaran nama baik dan menyebarkan konten negatif di media sosial yang dilakukan seorang dosen.

"Kami melaporkan tindak pidana fitnah, pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE yang diduga dilakukan oleh seorang bernama Alfian Tanjung," ujar Ifdal.

(baca: Dituduh Kader PKI oleh Dosen, Teten Masduki Berencana Lapor Polisi)

Alfian, kata Ifdal, mengatakan bahwa Teten merupakan kader Partai Komunis Indonesia (PKI).

Tidak hanya itu, Alfian, lanjut Ifdal, juga mengatakan bahwa gedung Kantor Staf Presiden (KSP) yang terletak di Gedung Binagraha, Kompleks Istana Presiden, sering dijadikan tempat rapat PKI oleh Teten dan kawan-kawannya.

"Itu tuduhan yang sangat serius dan kami anggap sebagai satu upaya mendelegitimasi personal Teten dan lembaga Kantor Staf Presiden yang diatur dalam undang-undang," ujar dia.

Dalam aduannya ini, Ifdal dan rekan sesama kuasa hukumnya membawa barang bukti berupa video berisi pernyataan Alfian di hadapan jemaah masjid. Sejumlah berita di media online pun turut dijadikan barang bukti.

Meski demikian, Ifdal mengaku, belum membuat laporan polisi resmi. Lantaran datang terlalu sore, laporan resmi baru akan dibuat beberapa hari mendatang.

Sebelumnya, Teten sudah melayangkan surat somasi ke Alfian Tanjung yang berprofesi sebagai dosen Uhamka itu. Teten meminta klarifikasi Alfian soal pernyataannya di depan jemaah masjid.

"Saya sudah kirim somasi sejak dua minggu lalu. Kami meminta saudara Alfian menarik ucapannya dan meminta maaf," ujar Teten di Kompleks Istana Presiden, Selasa (24/1/2017).

"Tidak benar setiap jam 20.00 WIB ada rapat PKI. Saya juga bukan kader PKI. Ini fitnah yang harus dia pertanggungjawabkan," lanjut dia.

Namun, dua pekan berlalu, Alfian tidak kunjung merespons somasi itu. Maka, Teten melaporkan Alfian ke polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com