Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Sebut "Hoax" Merajalela, Ini Tanggapan Menkominfo

Kompas.com - 23/01/2017, 15:54 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, penyebaran hoax atau informasi palsu di internet sudah menjadi perhatian semua pihak.

Hal tersebut disampaikan Rudiantara menanggapi kicauan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebut juru fitnah dan penyebar hoax berkuasa dan merajalela.

"Ya pasti menjadi concern semua orang. Kami bahkan sudah pernah rapat di sini bersama presiden. Memang dunia media sosial ini banyak dikotori hoax," kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/1/2017).

(Baca: Pengamat: "Tweet" SBY untuk Mendinginkan atau Memanaskan Suasana?)

Pemerintah, lanjut dia, sudah jauh-jauh hari menyadari mengenai bahaya hoax ini. Bahkan pemerintah sudah melakukan berbagai langkah untuk mencegah berkembangnya hoax ini.

"Pemerintah sudah menyatakan sejak kapan, ratas (rapat terbatas) jauh-jauh hari (mengenai hoax)," ucapnya.

Pada akhir bulan ini, lanjut Rudiantara, pemerintah akan bertemu dengan perwakilan dari media sosial Facebook.

Pemerintah dan Facebook akan membahas mengenai peredaran hoax di platform media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia itu.

Pemerintah juga berupaya mengajak masyarakat untuk memerangi hoax.

Ia mencontohkan bahwa saat ini, berdasarkan inisiatif masyarakat, sudah terbentuk situs web, seperti www.turnbackhoax.id, yang bisa mendeteksi kebenaran informasi.

"Di situ ada mana yang hoax, mana yang enggak. Bagus kok itu," katanya.

Pada Jumat (20/1/2017), SBY menulis status, "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi beginil. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*".

(Baca: Akun Twitter SBY: Ya Allah, Negara Kok Jadi Begini...)

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menilai, kicauan SBY sudah dipikirkan matang-matang.

SBY pun diyakini sudah memiliki sejumlah bukti sampai akhirnya mengeluarkan pernyataan itu.

"Saya kira kicauan beliau itu yang sangat singkat dan padat, sudah paripurna, sudah dipikirkan dalam-dalam dari beliau, dan tidak perlu ditafsirkan lagi," kata Roy, Jumat (20/1/2017).

Menanggapi isi kicauan SBY, Roy berharap agar masyarakat Indonesia berintrospeksi.

"Saya sarankan setelah baca itu mari kita doakan bangsa ini bersama-sama dan mari kita jadikan ini introspeksi," kata dia.

Kompas TV Partai Demokrat Tanggapi Kicauan SBY di Twitter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com