Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syafii Maarif Resmikan Pura di Yayasan Perguruan Iskanda Muda

Kompas.com - 08/01/2017, 08:03 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Mantan ketua Muhammadiyah Syafii Maarif pada Sabtu (7/1/2017) meresmikan sebuah pura di Yayasan Perguruan Iskandar Muda, Medan, Sumatera Utara.

Pura yang baru diresmikan itu berdiri diapit sebuah vihara dan masjid yang sudah terlebih dahulu berdiri di samping sebuah gereja.

"Sekolah yang toleran itu adalah tunas peradaban. Intoleransi simbol kebiadaban. Toleransi inti keberadaban," kata Buya Syafii dalam sambutannya.

"Ini perlu ditegaskan di saat kita sekarang dirungdung intoleransi dan kebencian, tidak hanya di Indonesia tetapi juga fenomena global. Dunia pendidikan harus melek terhadap ancaman ini," lanjut Buya.

Sementara itu, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Muhadjir Effendy yang hadir dalam peresmian itu mengatakan, toleransi dan kerukunan adalah dua hal yang tak terpisah dalam budaya gotong royong.

Muhadjir kemudian memberikan kisah Nabi Muhammad tentang nilai-nilai toleransi di hadapan para siswa perguruan itu.

"Ratusan tahun lalu saat batu Hajar Aswad di Ka'bah terseret hanyut oleh banjir besar, kepala suku sempat berselisih mengenai siapa yang paling berhak mengembalikan ke tempat asalnya. Akhirnya, mereka bermusyawarah dan bersepakat bahwa seorang pemuda bernama Muhammad yang akan ditunjuk," kata Muhadjir.

"Namun Muhammad, yang kelak diangkat sebagai Nabi, meminta perwakilan para suku untuk memegang ujung surbannya yang dipakai memindahkan Hajar Aswad tersebut. Kisah ini jelas pesannya, gotong royong tumbuh karena ada kerukunan dan toleransi," tambah Muhadjir.

Sehingga, Muhadjir melanjutkan, dia sangat menghargai upaya Yayasan Perguruan Iskandar Muda merintis lembaga pendidikan yang berbasis gotong royong dan toleransi.

"Merintis dan membesarkan lembaga pendidikan itu tidak mudah, apalagi sekolah yang dibangunnya atas dasar budaya gotong royong dan merangkul kemajemukan. Membangun sekolah dari dana patungan," kata Muhadjir.

Sehingga, lanjut dia, sangat layak jika Yayasan Perguruan Iskandar Muda ini mendapatkan penghargaan bergengsi semacam MAARIF Award.

Yayasan Pendidikan Iskandar Muda meraih penghargaan MAARIF Award pada 2014.

Lembaga pendidikan ini memiliki ciri menyemaikan nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap kebinekaan dengan berpijak pada pendidikan inklusif.

Siswa sekolah ini memiliki latar belakang yang sangat beragam dan keragaman itu difasilitasi dengan baik oleh manajemen sekolah.

Salah satu contoh nyata terfasilitasinya keragaman itu adalah tersedianya rumah ibadah semua agama yang diakui pemerintah di dekat kompleks sekolah.

Menurut situs resminya, Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda didirikan pada 25 Agustus 1987 oleh dr Sofyan Tan, peria keturunan Tionghoa asal Desa Sunggal, Medan, Sumatera Utara.

Setelah hampir 30 tahun berdiri, sekolah ini sudah menjadi lembaga pendidikan yang mapan dan ternama dengan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang yang sangat memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com