BIREUEN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berpesan, pendidikan di Aceh tak boleh berhenti karena bencana gempa.
"Jangan sampai pendidikan terhenti. Harus tetap berjalan," ujar Jokowi di sela peninjauan Pondok Pesantren Al Aziziyah, Kecamatan Samalanga, Bireuen, Aceh, Jumat (9/12/2016).
Jika bangunan sekolah roboh, Jokowi berpesan agar pemerintah daerah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membangun tenda sementara demi kegiatan belajar mengajar.
Dari enam titik terdampak gempa yang ditinjau Presiden sepanjang Jumat pagi hingga siang hari, salah satunya adalah Pondok Pesantren Al Aziziyah.
(Baca: Jokowi Jamin Pemerintah Perbaiki Bangunan Rusak Terdampak Gempa Aceh)
Pondok pesantren di bawah Lembaga Pendidikan Islam Ma'hadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) itu sendiri merupakan pesantren tertua di Bireuen yang tengah mendidik 3.000an santri berbagai tingkatan.
Gedung pesantren itu roboh sehingga tidak bisa digunakan lagi.
"Setelah bersih, langsung dibangun kembali, karena ini menyangkut santri kurang lebih 3.000," lanjut dia.
Pengerjaan pembangunan gedung itu rencananya ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sementara pembersihan puing reruntuhan akan ditangani oleh TNI.