JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Hanura Sarifudin Sudding meyakini, dukungan partainya terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 tak berpengaruh banyak terhadap citra partai.
Sarifudin yakin Hanura tetap akan meraup suara yang signifikan pada pemilu legislatif mendatang tahun 2019.
Sarifudin menolak jika dikatakan citra empat partai pendukung Ahok-Djarot diprediksi menurun seiring dengan status hukum Ahok yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama.
(Baca: Elektabilitas Ahok Berpeluang Meningkat meski Tersangka)
Selain Hanura, tiga partai lain yang mendukung Ahok adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, dan Partai Nasdem.
Empat partai itu berpotensi mendapat sorotan negatif dari masyarakat karena mendukung calon yang berstatus tersangka.
Menurut Sudding, meskipun Ahok berstatus tersangka, masyarakat tidak serta-merta menilai mantan Bupati Belitung Timur itu sebagai sosok yang negatif.
"Saya rasa partai kami juga tidak akan dipengaruhi hal itu secara signifikan. Masyarakat bisa lihat kok kasus ini murni hukum atau banyak kepentingan politik," kata Sudding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11/2016).
(Baca: Reaksi Para Cagub soal Elektabilitas Ahok yang Turun Menurut Hasil Survei)
Oleh karena itu, menurut Sudding, yang harus dilakukan oleh empat partai pengusung Ahok-Djarot ialah tetap solid dan fokus memenangkan sepasang calon dengan nomor pilih 2 tersebut.
Jika empat partai tersebut kompak, Sudding optimistis Ahok-Djarot bisa unggul dan memberi harapan akan terciptanya Jakarta yang lebih baik.
"Jadi yang harus kami lakukan ya tetap fokus dan solid mendukung Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta ini," lanjut Sudding.