Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Khawatir Kader HMI Ditangkap untuk Alihkan Isu Kasus Ahok

Kompas.com - 08/11/2016, 21:17 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator tim kuasa hukum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Muhammad Syukur Mandar berharap polisi tidak melakukan pengalihan isu terkait ditangkapnya lima kader HMI.

Lima kader HMI ditangkap lantaran diduga menjadi perusuh tidak lama setelah aksi unjuk rasa besar pada Jumat (4/11/2016) berakhir.

Hal tersebut dikatakan Syukur sebab dia menduga ada upaya menekan tensi pergerakan kelompok yang kritis mendorong penegakan hukum kasus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang diduga menistakan agama.

"Saya melihat ini adalah upaya untuk menekan kecilnya tensi pergerakan. Sehingga kelompok yang dianggap kritis soal pernyataan Ahok mengambil posisi untuk tidak bergerak," ujar Syukur ketika ditemui di Sekretariat Komnas HAM, Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Menurut Syukur, polisi terkesan bertindak sewenang-wenang dalam penangkapan kader HMI. Ini terlihat dari dilakukannya penangkapan secara paksa kader HMI.

Bahkan, polisi yang menangkap Sekretaris Jenderal HMI, Ami Jaya, tidak menggunakan seragam resmi kepolisian. Selain itu, lanjut Syukur, jumlah polisi yang diterjunkan dalam upaya penangkapan terkesan berlebihan.

"Ada 30 personel polisi datang ke PB HMI tengah malam. Kemudian menyergap dengan cara paksa dan membawa Sekjen PB HMI. Lainnya diambil di rumah, dan dua lagi ditangkap di jalanan," kata Syukur.

(Baca juga: Sekjen HMI Ditangkap karena Diduga Ikut Serang Petugas Saat Demo 4 November)

Syukur mengatakan, HMI akan tetap fokus mendorong penegakan hukum kasus Ahok. HMI, kata Syukur, tidak mau dibenturkan dengan polisi karena adanya masalah tersebut.

"Konsentrasi kami adalah penistaan agama terhadap Ahok. Ini bukan urusan kami dengan polisi. Kami dengan polisi baik-baik saja kok. Jangan seolah-olah menutup isu," ucap Syukur.

Polda Metro Jaya menangkap lima anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada Selasa (8/11/2016) dini hari.

(Baca juga: Tim Kuasa Hukum Sebut Penangkapan Kader HMI Tindakan Sewenang-wenang)

Kelima kader tersebut, yakni II, AJ, RM, RR, dan MRD. Masing-masing masih berstatus mahasiswa di universitas berbeda.

Kelima mahasiswa ini diamankan karena diduga kuat telibat aksi kericuhan pada saat aksi unjuk rasa pada Jumat lalu di depan Istana Negara, Jakarta.

Kompas TV Detik-detik Penangkapan 5 HMI Terkait Kerusuhan Demo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com