Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum Intelek Pun Percaya Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 29/09/2016, 20:04 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra, menilai sikap hedonis telah mendorong orang mengaku bisa menggandakan uang seperti yang dituduhkan terhadap pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur.

"Penggandaan uang itu adalah jalan pintas bagi orang-orang yang mengalami disorientasi karena ingin mencapai target tertentu," kata Azra di Padang, Rabu (29/9/2016).

Ia menyampaikan hal itu saat tampil sebagai pembicara pada Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas Padang dengan tema "Penguatan Ilmu Sosial dan Humaniora untuk Perbaikan Karakter Bangsa".

(Baca: Dimas Kanjeng Beri Bonus Rp 320 Juta untuk Pembunuh Anak Buahnya)

"Kalau mengumpulkan uang dengan cara normal entah kapan bisa, akibatnya orang mengambil jalan pintas," kata dia.

Prof Azyumardi juga mengemukakan kondisi yang ada diperparah dengan pengultusan kepada individu yang dinilai memiliki karisma sehingga banyak yang tersesat dibuatnya.

Ia menjelaskan, orang yang mau melakukan hal itu adalah mereka yang mengalami krisis karakter dan tak punya jati diri sehingga mengalami disorientasi.

(Baca: Marwah Daud: Dimas Kanjeng Punya Ilmu Pindahkan Uang atau Tiba-tiba Ada Peti Isi Uang)

Ia menilai, salah satu solusi mengatasi hal ini adalah melalui pendidikan karakter yang dimulai dari keluarga.

Keluarga adalah sumber pembentukan karakter yang pertama dan utama. Namun, banyak para orangtua yang sibuk bekerja dan membebankan pembentukan karakter anak ke sekolah.

Kompas TV Penggandaan Uang Dimas Kanjeng, Ini Kata Mahfud MD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com