Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Munculnya Nama Agus Yudhoyono dari Poros Cikeas

Kompas.com - 23/09/2016, 12:29 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Agus Harimurti mendadak muncul di bursa calon gubernur DKI Jakarta. Poros Cikeas yang terdiri atas Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN akhirnya resmi mengusung Agus, didampingi Sylviana Murni selaku birokrat senior Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Tak ada yang menyangkal. Namun, tak ada pula yang membenarkan saat awak media bertanya ke Poros Cikeas terkait rencana pencalonan Agus.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Daniel Johan mengaku, nama Agus muncul saat pertemuan pertama, Rabu (21/9/2016) malam.

"Iya, baru muncul kira-kira Rabu malam kemarin saat pertemuan di Cikeas," kata Daniel kepada Kompas.com dalam sambungan telepon, Jumat (23/9/2016).

Namun, bukanlah karakter Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merumuskan segala sesuatu secara dadakan. Sebagai sosok ke-6 dalam jajaran presiden Republik Indonesia, SBY dikenal penuh kehati-hatian.

Dalam bukunya yang berjudul Dari Soekarno Sampai SBY, pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana bahkan menggambarkan sosok SBY yang sering lamban dalam mengambil keputusan karena sikap kehati-hatiannya.

Hal itu diamini oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9/2016). Menanggapi kemunculan nama Agus di Poros Cikeas, Qodari menilai SBY sudah mempersiapkannya sejak lama.

(Baca: Ini Alasan Koalisi Cikeas Usung Agus Yudhoyono-Sylviana Murni pada Pilkada DKI)

"Ya seperti ciri khasnya SBY, sampai titik koma pun sudah diatur, dan sangat mungkin koalisi empat partai yang akhirnya memunculkan nama Agus Harimurti juga sudah direncanakan sejak lama," kata Qodari.

Benar saja, Wakil Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi pun membenarkan bila nama Agus telah diperbincangkan sejak tiga minggu sebelum dilakukan pertemuan di Cikeas, Rabu (21/9/2016).

Arwani menuturkan, sejatinya nama Agus dimunculkan oleh Partai Demokrat. Namun, dia membantah bila hanya nama Agus yang dibahas dalam rapat koalisi poros Cikeas.

"Tiga minggu sebelumnya, nama Mas Agus muncul dan dibicarakan pula oleh nama-nama lain, seperti Sandiaga Uno dan Sylviana Murni karena kami kan mencari paket calon," kata Arwani saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (23/9/2016).

Saat ditanya apakah Agus diusulkan oleh SBY langsung, Arwani mengaku tidak tahu. Ia mengaku mendengar munculnya nama Agus dari beberapa fungsionaris Partai Demokrat itu.

(Baca: Demokrat Bantah Pencalonan Agus Yudhoyono Berbau Politik Dinasti)

Arwani mengaku tak mempermasalahkan kemunculan Agus Harumurti yang seolah sudah direncanakan. Dengan melihat karakter SBY, ia mengaku bisa saja sang bapak telah menyiapkan nama anak sulungnya sejak lama untuk menjadi DKI 1.

"Bagi kami itu menunjukkan adanya keseriusan dalam mencalonkan Mas Agus jika memang sudah sejak lama direncanakan sehingga pencalonan Mas Agus juga tidak terkesan emosional," tutur Arwani.

Ia pun menampik anggapan bila Demokrat mendominasi dalam mengusulkan Agus sebagai calon gubernur yang akan diusung. Menurut Arwani, rapat semalam berlangsung produktif, masing-masing partai diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapatnya.

Pada akhirnya, PPP, PKB, dan PAN bersepakat mengusung Agus sebagai calon gubernur. Namun, sejak awal mendengar nama Agus, Arwani mengaku, partainya tak hanya melihat Agus sebagai sosok seorang anak presiden Republik Indonesia.

Bagi PPP, Agus dengan segala prestasinya di militer dipandang mampu mengemban tugas besar menata ibu kota Republik Indonesia, sebuah wilayah yang dipercaya menjadi barometer perpolitikan nasional.

Kompas TV Mengenal Agus Yudhoyono Cagub DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com