Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Poltracking: Lebih Banyak Tidak Suka Ahok Dibanding Risma

Kompas.com - 15/09/2016, 17:19 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Akseptabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai kandidat calon gubernur DKI Jakarta disebut seimbang.

Berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia, keduanya meraih angka 64 persen.

Meski seimbang, hasil berbeda justru terlihat pada tingkat ketidaksukaan masyarakat terhadap kedua kandidat itu. Ahok lebih tidak disukai dibandingkan Risma.

“Memang tingkat akseptabilitas mereka sama. Tapi tingkat ketidaksukaan masyarakat terhadap Ahok lebih tinggi dibandingkan Risma,” kata Direktur Eksekutif Poltrakcing Indonesia Hanta Yuda saat memaparkan hasil survei pada diskusi bertajuk ‘Menakar Kandidat Kuat Gubernur DKI Jakarta 2017’ di Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Hasil survei, responden yang tidak menyukai Ahok mencapai 23 persen. Sedangkan,  yang tidak menyukai Risma hanya 13 persen.

(baca: Survei Poltracking: Risma Bakal Jadi Lawan Berat Ahok)

Survei tersebut tidak menjelaskan apa saja faktor yang menjadi dasar alasan suka atau tidak suka responden terhadap kandidat calon gubernur.

Selain tingkat akseptabilitas, juga disurvei tingkat elektabilitas dan popularitas kandidat. Ahok menduduki ranking teratas pada tingkat elektabiltas (40,77 persen) dan popularitas (92,56 persen.

 

(baca: Djarot: Kalau Ahok Diusung PDI-P Lagi, Ya Alhamdulillah)

Sedangkan Risma hanya meraih 13,85 persen untuk elektabilitas dan 72,82 persen untuk popularitas.

Survei ini dilangsungkan pada 6-9 September 2016 dengan menggunakan metode multistage random sampling terhadap 400 responden. Tingkat margin of error sebesar 4,59 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Kompas TV Risma Dilarang Bicara Soal Pilgub DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com