Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Menilai Masih Terdapat Persoalan Dalam Penyelenggaraan Haji Tahun Ini

Kompas.com - 03/09/2016, 18:12 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dinilai masih belum sesuai harapan. Wakil ketua Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis mengatakan masih ada beberapa kekurangan yang harus menjadi bahan evaluasi pemerintah untuk penyelenggaraan ibadah haji berikutnya.

Dia menyebut beberapa persoalan yang menjadi perhatian antara lain soal penerapan teknologi informasi, sistem manajemen haji dan kesiapan operasional di Tanah Suci.

"Saya melihat ada beberapa masalah yang harus menjadi bahan evaluasi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini," ujar Iskan dalam diskui bertajuk 'Karut Marut Penyelenggaraan Ibadah Haji di Indonesia' yang diselenggarakan oleh Ikatan Jurnalis UIN Jakarta di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/9/2016).

Menurutnya Iskan, Kementerian Agama kurang siap dalam menerapkan sistem teknologi informasi dan kurang mengkonsolidasikan layanan haji dengan Kementerian Luar Negeri. Dia menemukan beberapa kasus jemaah haji yang belum mendapatkan visa menjelang keberangkatan.

"Ada jemaah kloter 1 yang berangkat dari Medan tidak bisa berangkat karena tidak dapat visa. Artinya Kementerian Agama belum siap dalam mengelola itu," kata Iskan.

Selain itu dia juga menilai Kementerian Agama kurang konsisten dalam menata sistem manajemen haji. Dalam beberapa kasus misalnya, ada jemaah yang terpisah dari kelompoknya saat diberangkatkan dan harus ikut dengan kelompok lain.

Sedangkan saat proses pembinaan sebelum pemberangkatan, jemaah tersebut sudah ditempatkan dalam satu kelompok. Menurutnya hal itu akan berdampak pada kondisi si jemaah yang terpisah saat berada di tanah suci.

"Jemaah itu kan nanti akan kebingungan dan tentu tidak saling kenal dengan kelompok barunya itu. Padahal saat pembinaan sebelum diberangkatkan dia sudah saling kenal dan membangun kebersamaan dengan jemaah lain di kelompoknya," tuturnya.

Masalah lain juga muncul terkait pelaksaanan operasional ibadah haji di Mekkah. Iskan masih menemukan adanya keterlambatan makanan, kurangnya pengawasan terhadap jemaah dan transportasi haji yang tidak layak.

"Pemerintah menyewa mobil shalawat (kendaraan yang mengantar jemaah haji ke masjid) umurnya di atas lima tahun. Tidak jarang mobil itu juga malah digunakan oleh jemaah dari negara lain," pungkasnya.

Pemerintah Tidak Tinggal Diam

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penyelenggaraan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Ahda Barori mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan pembenahan penyelenggaraan haji di berbagai sektor.

Dia tidak menampik adanya beberapa kekurangan yang terjadi dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Menurutnya, keterbatasan jumlah kuota yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi menjadi salah satu penyebabnya.

Untuk tahun ini pemerintah Arab Saudi memberikan kuota sebanyak 168.800 kepada Indonesia. Sementara saat ini tercatat sudah ada tiga juta orang yang sudah mendaftar ibadah haji.

Terkait persoalan visa, kata Ahda, pemerintah Indonesia sedang mengusulkan kepada Arab Saudi supaya jemaah haji tidak memerlukan visa ke Tanah Suci.

"Kuota ini memang kewenangan penuh Pemerintah Arab Saudi. Kuota terbatas, tapi yang ingin naik haji banyak. Selain itu Seharusnya kalau Arab Saudi mau, jemaah haji bisa berangkat tanpa visa," ujar Ahda.

Kompas TV Bus Salawat Dipersiapkan untuk Acara Puncak Haji
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com