Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Minta Pengungsi Tamil di Aceh Dilayani dengan Baik

Kompas.com - 17/06/2016, 17:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pengungsi dari etnis Tamil yang menepi di Pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (14/6/2016) lalu, mendapatkan pelayanan yang baik.

Sebab, para pengungsi tersebut menepi lantaran kapal mereka yang rusak, bukan karena ingin tinggal di Indonesia.

“Kita kedepankan unsur kemanusiaan. Jadi saya sudah perintahkan untuk layani dengan baik. Diberikan layananan, makanan, minuman, perbaikan kapal dan sebagainya,” kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Jumat (17/6/2016).

(Baca: Kapal Imigran Akhirnya Kandas di Pantai Aceh)

 

Menurut Kalla, keberadaan para pengungsi Tamil tersebut berbeda dengan para pengungsi asal Suriah yang berpindah menuju Eropa. Sejak awal, mereka berniat untuk menuju benua biru untuk tinggal di sana.

“Ini tujuannya bukan indoensia. Tidak ada gunanya juga karena mereka tidak ingin tinggal disini. Tapi kita harus berikan layanan kemanusiaan,” ujarnya.

Seperti dilansir BBC, kapal berisi 44 pengungsi etnis Tamil menepi di Pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, pada Selasa (14/06), pukul 13.10 WIB. Akan tetapi, tiada satupun pengungsi yang turun ke pantai.

Seorang wartawan Aceh, Junaidi Hanafiah, mengatakan kapal terombang-ambing sejak pagi lantaran tali jangkarnya putus. Kapal tersebut kemudian semakin mendekati Pantai Lhoknga.

“Kapal sudah di tepi pantai, penumpangnya tinggal loncat dari kapal. Para penumpang kapal tampak berteriak-teriak, namun nelayan dan warga setempat tidak berani mendekat karena sudah diperintahkan polisi dan imigrasi untuk tidak mendekati kapal,” kata Junaidi kepada BBC Indonesia.

Sebelumnya, Kepala Imigrasi Banda Aceh, Herry Sudiarto, mengatakan pihaknya tidak akan menampung para pengungsi karena tujuan mereka bukan ke Indonesia, melainkan ke Pulau Christmas, Australia.

“Hari ini kami akan kirimkan bahan bakar sekitar 6.000 liter supaya mereka bisa melanjutkan perjalanan,” kata Herry.

Kapal itu pertama kali terlihat nelayan masuk perairan Aceh, pada Sabtu (11/06) malam. Setelah dihampiri oleh polisi air, diketahui bahwa kapal mengalami kerusakan mesin.

(Baca: Sempat Tertunda Akibat Cuaca Buruk, Kapal Imigran Akhirnya Kembali Berlayar)

 

Penumpang dan awaknya berjumlah 44 orang, terdiri dari 20 laki-laki, 15 perempuan yang seorang di antaranya sedang hamil serta sembilan anak. Lalu pada Minggu (12/06) pagi, mereka dikawal ke luar perairan Indonesia.

Namun, kata Herry, kapal itu kembali pada Minggu malam dengan alasan mesinnya mengalami kerusakan lagi. Kapal berbendera India itu bernama AAQHAG itu dengan nomor registrasi TN-1-FV-00455.09, yang menurut wartawan BBC India, mengisyaratkan bahwa kapal berasal dari daerah Tamil Nadu India.

Berdasarkan data Badan PBB yang menangani pengungsi (UNHCR), sebanyak 13.679 orang pengungsi dan pencari suaka berada di Indonesia per Januari 2016. Sebagian dari mereka telah berada di Indonesia selama bertahun-tahun.

Kompas TV Kapal Patroli Diserang Bom Molotov

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com