Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tito Karnavian, Jenderal Bintang Tiga Termuda dengan Segudang Prestasi

Kompas.com - 16/06/2016, 06:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kecil-kecil cabe rawit. Pada usianya yang masih terbilang muda, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian menyalip jenderal bintang tiga lain yang usianya terpaut bertahun-tahun di atasnya dalam bursa calon kepala Polri.

Usia Tito kini baru menginjak 51 tahun. Karier pria lulusan Akpol tahun tahun 1987 ini sebenarnya masih panjang hingga pensiun pada usia 58 tahun.

Namun, pada usia mudanya ini, Tito meraih kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal kepala Polri.

Dia melewati sejumlah seniornya yang juga diajukan sebagai calon kepala Polri seperti Irwasum Komjen Dwi Prayitno (angkatan 1982), Wakapolri Komjen Budi Gunawan (angkatan 1983), Kepala BNN Komjen Budi Waseso (angkatan 1984), dan Kabaharkam Komjen Putu Eko Bayuseno (angkatan 1984).

(Baca: Cerita Penolakan Tito Karnavian Saat Diminta Jadi Calon Kapolri)

Ada pula Kapusdiklat Polri Komhen Syarifuddin (angkatan 1985), Sekretaris Utama Lemhannas, dan Komjen Suhardi Alius (angkatan 1985).

Terpilihnya Tito ini diapresiasi karena mantan Kepala Densus 88 Antiteror ini memiliki segudang prestasi. Tak hanya dari segi akademis, sejumlah promosi jabatan dan kenaikan pangkat luar biasa Tito dapatkan semasa bertugas di kepolisian.

Penangkapan Tommy Soeharto

Karier Tito melesat setelah memimpin Tim Kobra menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra Presiden pertama RI Soeharto, pada 2001. Tommy ditangkap dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiudin.

Saat itu, Tito merupakan Kepala Satuan Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya. Kesuksesannya menangkap Tommy diganjar dengan kenaikan pangkat luar biasa Mayor menjadi Ajun Komisaris Besar.

Penangkapan teroris Azahari Husin

Semasa berkiprah di kepolisian, ia berpengalaman di bidang terorisme. Saat memimpin Densus 88 Polda Metro Jaya tahun 2005, ia menangkap teroris Azahari Husin dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur.

Azahari merupakan seorang insinyur Malaysia yang diduga kuat menjadi otak di balik bom Bali 2002 dan bom Bali 2005 serta serangan-serangan lainnya yang dilakukan Jemaah Islamiyah.

Pangkat Tito kembali dinaikkan menjadi Komisaris Besar. Ia dan satuannya juga mendapat penghargaan dari Kapolri.

Penangkapan puluhan DPO konflik Poso

Pencapaian besar lain yang Tito dapatkan semasa di Densus 88 ialah membongkar orang-orang di balik konflik Poso. Ia dan timnya berhasil menangkap puluhan tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang pada 2007.

Atas prestasinya, Tito mendapat penghargaan memimpin operasi antiteror di daerah konflik Poso, Sulawesi Tengah. Tahun berikutnya, Tito pun menulis buku berjudul Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com