JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menilai, sulit bagi pihaknya untuk memberikan dukungan kepada petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilgub DKI 2017, apabila masih ingin mencalonkan diri melalui jalur perorangan.
Meskipun, secara teoritis pemberian dukungan itu masih dimungkinkan.
Menurut dia, ada perbedaan mahzab antara yang dianut Ahok dan PDI-P. Jalur perorangan yang saat ini tengah ditempuh Ahok merupakan mahzab individu.
Sementara, dalam pelaksanaan pilkada, PDI Perjuangan mengusung mahzab gotong royong.
“Kalau kemudian Ahok mau mengubah sendiri jalurnya, mau bertobat dari jalur perorangan masuk ke jalur parpol (PDI Perjuangan akan dukung),” kata Basarah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2016).
(baca: Minta Ahok "Balik Kandang", PDI-P Dianggap Tak Mampu Temukan Pesaing)
Kendati demikian, ada mekanisme yang harus tetap dilalui Ahok jika ingin mendapat dukungan itu, yakni pendaftaran, verifikasi, dan penyaringan.
Selain itu, Ahok juga harus bersedia menerima bakal calon wakil gubernur yang akan dipasangkan dengannya oleh PDI Perjuangan.
“Ada Pak Djarot, ada Pak Boy,” ujarnya.
Politisi PDI-P Aria Bima sebelumnya juga mengimbau Ahok untuk maju pilgub lewat jalur partai politik. Aria mengapresiasi kinerja Ahok selama memimpin Jakarta.
(Baca: Aria Bima: Ahok, Kembalilah ke Kandangmu...)
"Ahok, kembalilah ke 'kandang'-mu. Terserah mau balik ke Gerindra atau PDI-P, tetapi tetap balik partai, jangan independen," kata Aria saat dihubungi.
Sebaliknya, Ahok menyatakan, jumlah data KTP yang dikumpulkan "Teman Ahok" akan mencapai 1 juta pada 20 Juni ini.
(baca: Ahok: Tanggal 20 Juni, Data KTP Sudah Mencapai 1 Juta)
Informasi itu diungkapkannya untuk menanggapi berbagai gosip yang menyebutkan bahwa ia akan batal maju melalui jalur independen.
"Wong sudah ngumpulin 1 juta. Mau dibatalin gimana? Katanya tanggal 20 (Juni) ini bisa sejuta," ujar Ahok.
Atas dasar itu, Ahok menegaskan bahwa ia masih berusaha agar bisa maju melalui jalur independen. Ia juga menegaskan, orang yang akan digandengnya sebagai pasangan tetap yang ada saat ini, yakni Heru Budi Hartono.
"Nanti akan diverifikasi. Walaupun diverifikasi ada kemungkinan gagal, ya kami jalan terus saja," kata Ahok.