Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermunajat untuk Indonesia, 2 Juta Orang "Khataman" Serentak

Kompas.com - 08/05/2016, 12:26 WIB

JEMBER, KOMPAS.com—Lebih dari dua juta orang—tepatnya 2.089.610 orang—serentak bermunajat untuk kesejahteraan, kemakmuran, dan kedamaian Indonesia, sejak Sabtu (7/5/2016), lewat acara khataman bersama. Beberapa menteri Kabinet Kerja turut hadir dalam acara yang digelar Gerakan Nusantara Mengaji ini.

"Para peserta tersebar di 67.813 lokasi di 401 kabupaten kota di 34 provinsi se-Indonesia," sebut inisiator gerakan ini, A Muhaimin Iskandar, Sabtu.

Munajat berlangsung hingga Minggu (8/5/2016), diawali pembukaan di Alun-alun Kota Jember, Jawa Timur, Sabtu malam. Rencananya, seluruh peserta akan mengkhatamkan Alquran hingga 313.339 kali dalam dua hari pelaksanaan kegiatan.

Muhaimin mengatakan, gerakan tersebut telah dideklarasikan pada April 2016. Dia pun mengapresiasi respons yang datang dari sejumlah kalangan—termasuk puluhan bupati, wali kota, dan wakil gubernur—untuk mendukung kegiatan ini.
 
Menurut Muhaimin, gerakan tersebut merupakan cara untuk mengolah spiritual bangsa dengan mentradisikan kembali budaya mengaji di kalangan umat Islam. Besarnya respons yang datang, kata dia, sekaligus memperlihatkan semangat mendoakan bangsa, negeri, dan rakyat Indonesia.

“Semoga riyadhah (olah spiritual) jutaan umat Islam seluruh Indonesia untuk mendoakan keselamatan dan keberkahan bangsa kita ini di-ijabah (dikabulkan) Allah,” kata Muhaimin.  

Ketua koordinator gerakan, Jazilul Fawaid, menambahkan, tujuan gerakannya adalah meminta keselamatan, kesejahteraan dan keberkahan bangsa. Khataman sendiri memiliki arti menyelesaikan bacaan 30 juz Alquran.

Lewat acara yang rencananya juga akan digulirkan secara rutin ini, gerakan ingin mewujudkan kebersaan dalam persatuan melalui hubungan spiritualitas. "Mengajak masyarakat untuk senantiasa mengejawantahkan nilai-nilai moral yang diajarkan agama," tegas dia.

Khataman akan ditutup di Pesantren Al Khananiyah, Jakarta, pada Minggu (8/5/2016). Pada pembukaan di Jember, Muhaimin menggelar telekonferensi dengan para menteri dan kepala daerah yang mengikuti acara ini.

Selain di Jember, khataman berpusat di enam lokasi lain, yaitu di Masjid Teuku Umar, Banda Aceh, yang dihadiri oleh Menteri Desa dan dan Transmigrasi Marwan Jafar; kemudian di Pesantren Al Falah, Banjar Baru, yang dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrawi.

Lalu, kegiatan yang sama di Brebes mengambil lokasi di Pesantren As Salafiyah; berikutnya di Luwung Ragi, Bula Kamba dengan rencana kehadiran Menteri Komunikasi dan Informatika Telekomunikasi Rudiantara; di Kudus; serta di Medan dengan rencana kehadiran Mendikti Ristek M Nasir. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com