JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Steering CommitteeMusyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar Agun Gunanjar membantah anggapan bahwa panitia terus mengundur-undur penyelenggaraan munaslub.
Menurut Agun, ada banyak pertimbangan yang dipikirkan panitia, termasuk menyusun rencana-rencana alternatif jika ada hambatan.
"Jadi jangan salah persepsi ke masyarakat. Panitia ini harus mempersiapkan seluruh rancangan, substansi, materi, jadwal, tempat, dan lain sebagainya, itu memang kewajiban SC," kata Agun saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (20/4/2016).
"Itu semua jangan diartikan atas dasar apa SC menggeser-geser waktu munaslub," imbuhnya.
Agun menambahkan, Partai Golkar mencoba menerapkan prinsip yang transparan, partisipatif, dan akuntabel.
Ia menegaskan, panitia SC bukan menentukan jadwal, melainkan hanya mempersiapkannya. (Baca: Pendukung Ade Komarudin Tuntut Kepastian Jadwal Munaslub Golkar)
"Kalau terjadi begini, alternatifnya begini, makanya ada perubahan," kata Agun.
"Kami ingin mengubah paradigma di luar, karena kami ingin melaksanakan munaslub tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi, bukan munas akal-akalan," ujarnya.
Penyelenggaraan Munaslub Partai Golkar kembali diundur. Semula, penyelenggaraan munaslub dijadwalkan akan dilangsungkan pada 7-8 Mei 2016 di Bali.
(Baca: Setoran Rp 2 M dari Setiap Caketum Golkar Baru Sebatas Wacana)
Kemudian, panitia pengarah memutuskan untuk menundanya hingga 17 Mei lantaran belum menerima surat keputusan Menkumham terkait pengesahan pengurus DPP Partai Golkar hasil rekonsiliasi.
Belakangan, penyelenggaraan munaslub kembali diundur menjadi 25 Mei dengan alasan yang sama.