JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin kerja tenang, cepat dan tepat sasaran. Namun, kegaduhan di antara para menteri terus terjadi.
Perombakan posisi menteri atau reshuffle pun bisa jadi jalan yang akan ditempuh Presiden demi mewujudkan roda pemerintahan yang didambakan.
Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla masih mematangkan perombakan posisi menteri yang baru. Namun, menteri yang selama ini dinilai berulah diprediksi akan menjadi sasaran reshuffle.
Berikut catatan Kompas.com tentang kegaduhan akibat ulah menteri yang terjadi di Kabinet Kerja:
Rizal vs Sudirman soal Blok Masela
Perseteruan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said tentang Blok Masela merupakan salah satu yang masih segar dalam ingatan publik.
Jauh sebelum Presiden memutuskan untuk membangun Blok Masela di darat, keduanya berseteru di media massa.
Rizal mendorong pemerintah untuk membangun Blok Masela di darat (onshore). Namun, Sudirman sebaliknya. Ia ingin Blok Masela dibangun di laut (offshore).
Bukannya duduk berembuk, keduanya malah "perang opini". Keduanya saling melontarkan pernyataan di media.
Rizal menyebut, ada menteri yang "keblinger" sehingga ingin menandatangai keputusan pengembangan Blok Masela di Laut Arafuru, Maluku, untuk kepentingan perusahaan migas asing.
Rizal mendesak penandatanganan itu dibatalkan. (Baca: Soal Blok Masela, Rizal Ramli Sebut Ada Pejabat Keblinger)
Sudirman, dalam kesempatan lain, mengaku kesal lantaran ada seseorang yang menghambat kerjanya. Seseorang yang dimaksud, diakuinya sebagai koleganya di pemerintahan.