Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin: Tidak Usah Sering "Reshuffle", Bikin Menteri Enggak Jadi Kerja

Kompas.com - 12/04/2016, 17:20 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku belum diajak bicara oleh Presiden Joko Widodo untuk membicarakan terkait wacana reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja.

Karena itu, ia mengaku tak tahu apakah reshuffle akan dilakukan dalam waktu dekat atau tidak.

Meski demikian, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, berharap Presiden Joko Widodo tidak sering melakukan reshuffle karena bakal mengganggu kinerja para menteri. (Baca: Perombakan Kabinet, Selasa, Rabu, Akhir Bulan, atau Kapan?)

"Kita berharap dan berdoa tidak usah sering-sering reshuffle, bikin menteri enggak jadi kerja," kata Muhaimin seusai acara final Musabaqoh Kitab Kuning di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2016).

Menurut dia, reshuffle adalah murni hak prerogatif Presiden. Karena itu, tugasnya sebagai ketua umum partai pendukung pemerintah hanyalah memberikan masukan kepada Presiden Jokowi. 

"Tetapi, sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden," ucapnya. (Baca: Ditanya soal "Reshuffle" Kabinet, JK Jawab Tunggu Saja)

Saat ditanya bagaimana jika ada menteri asal PKB yang terkena perombakan kabinet nantinya, Muhaimin enggan berkomentar. Namun, ia kembali menegaskan keinginannya tidak ada reshuffle kabinet.

"Sebagai partai pendukung sih berharap tidak ada reshuffle," kata mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.

Presiden sebelumnya mengatakan bahwa pembicaraan tentang reshuffle kabinet terus dilakukan, termasuk dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Presiden mengakui, belum ada keputusan final dari pembicaraan tersebut. (Baca: Jokowi: Soal "Reshuffle", Kami Bahas Terus dengan Pak Kalla)

"Sampai saat ini, kita bahas terus (dengan Kalla). Hanya, sampai saat ini belum (diputuskan)," ujar Jokowi di tempat pengepulan bawang di Desa Luwung Ragi, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/4/2016).

Kompas TV Reshuffle Kabinet sebuah Kebutuhan-Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com