Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Baru Tahu Teten Ditunjuk Jadi Kepala Staf Kepresidenan pada Rabu Pagi

Kompas.com - 02/09/2015, 16:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengaku baru mengetahui bahwa Teten Masduki ditunjuk sebagai Kepala Staf Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo beberapa jam sebelum pelantikan. Teten mengisi posisi yang sebelumnya dijabat Luhut.

"Ya tahu, tetapi kan tahunya pagi ini atau jam berapa tahunya tadi pagi. Menteri anu juga baru tahunya tadi pagi," ujar Luhut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/9/2015) siang.

Lantaran baru mengetahui akan melepaskan jabatannya kepada Teten, Luhut tak banyak berkomentar soal tugas-tugas yang harus dituntaskan Teten di Kantor Staf Kepresidenan. (Baca: Teten Masduki, dari Guru, Aktivis, hingga Kepala Staf Presiden)

Dia hanya menjelaskan bahwa tugas yang diemban Teten tak akan berbeda dari yang sudah dilakukannya dulu.

Untuk upacara serah terima jabatan, Luhut mengaku baru akan melakukannya pada Kamis (3/9/2015).

Teten sebelumya mengaku baru tahu akan dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan sekitar satu jam sebelum acara pelantikan. Kabar pelantikan dirinya menjadi Kepala Staf Kepresidenan disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno melalui telepon pada Rabu pagi.

"Baru pagi tadi, pukul 08.00 lebihlah, setengah sembilan," ucap Teten seusai dilantik. (Baca: Teten Baru Tahu Dipilih Jadi Kepala Staf Kepresidenan Satu Jam Sebelum Pelantikan)

Presiden secara resmi melantik Teten menjadi Kepala Staf Kepresidenan sekitar pukul 09.20 WIB. Sebelum menjadi Kepala Staf Kepresidenan, Teten menjabat sebagai anggota Tim Komunikasi Presiden. Jabatan Kepala Staf Kepresidenan itu sebelumnya dirangkap oleh Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com