Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Klaim Jokowi Sudah Kirim Surat Setujui 7 Proyek

Kompas.com - 19/08/2015, 21:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR RI Roem Kono mengklaim, Presiden Joko Widodo sudah menyetujui rencana pembangunan tujuh proyek di Kompleks Parlemen. Surat persetujuan sudah dikirim oleh Jokowi ke DPR. (Baca: Jokowi Tolak Resmikan 7 Proyek DPR)

"Ini sudah berjalan dan sudah dikonsultasikan dengan Presiden. Kami juga sudah menerima surat persetujuan itu," kata Roem di Senayan, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Roem mengatakan, pembangunan Kompleks Parlemen yang modern adalah sebuah kebutuhan. Sebab, fasilitas di Kompleks Parlemen saat ini dianggap sudah tak lagi layak bagi anggota DPR. (Baca: JK Sebut Pemerintah Tolak 7 Proyek DPR untuk Hindari Masalah)

"Saya kira pemerintah tahu kebutuhan kita, tetapi pemerintah menyatakan bahwa kebutuhan kita harus dihitung betul," kata politisi Partai Golkar ini.

Roem membandingkan perencanaan tujuh proyek DPR ini dengan pembangunan gedung lembaga lain. Lembaga seperti Mahkamah Agung, Badan Pemeriksa Keuangan, hingga Komisi Pemberantasan Korupsi, kata dia, juga melakukan pembangunan yang sama.

"Cuma di sini menjadi persoalan yang luar biasa, padahal tidak luar biasa, biasa-biasa saja," katanya.

Saat dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan bahwa surat dari Jokowi sudah diterima sejak enam bulan lalu, saat proyek ini baru direncanakan. Dengan adanya surat ini, akhirnya DPR memutuskan untuk membentuk tim implementasi dan reformasi parlemen yang diketuai oleh Fahri Hamzah. Namun, Fadli mengaku sudah tak ingat lagi nomor surat itu karena banyaknya surat yang diterima pimpinan DPR.

"Kan sudah sekitar enam bulan lalu. Sudah lama," kata Fadli.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menolak untuk meresmikan pembangunan tujuh proyek di Kompleks Parlemen, Senayan. Jokowi ingin ada usulan yang jelas terlebih dahulu dari DPR sebelum meresmikan proyek ini. Padahal, DPR sudah menyiapkan prasasti untuk ditandatangani Jokowi.

Tujuh proyek yang akan dibangun DPR adalah museum dan perpustakaan, alun-alun demokrasi, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com