Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Megawati Dianggap Cerminkan Kegundahan terhadap Pemerintah

Kompas.com - 10/04/2015, 11:15 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, menilai pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pembukaan Kongres IV PDI-P, Kamis kemarin, sebagai suatu ungkapan kegundahan. Kegundahan itu terjadi akibat suatu realitas yang tidak sejalan dengan apa yang diharapkan.

"Saya menilai pidato Megawati dalam Kongres PDI-P menunjukkan kegundahan Mega. Setelah di awal terbentuknya pemerintahan, komunikasi politik Jokowi dengan partainya belum terkoordinasi dengan baik," ujar Gun Gun kepada Kompas.com, Jumat (10/4/2015).

Gun Gun mengatakan, ada dua hal yang bisa dilihat dalam isi pidato Megawati. Pertama, ada pesan yang kuat dari Megawati bahwa komunikasi antara PDI-P sebagai partai pemenang pemilu dan Presiden Joko Widodo sebagai pemerintah belum berjalan dengan baik. Menurut dia, pidato tersebut setidaknya menjadi upaya Megawati untuk melakukan konsolidasi ulang, baik terhadap Jokowi maupun terhadap seluruh kader partai.

Selain itu, isi pidato tersebut dianggapnya menyiratkan adanya ketidakcocokan antara realitas yang terjadi dan harapan PDI-P sebagai partai pengusung pemerintah. Ia mengatakan, sewajarnya PDI-P tentu mengharapkan adanya keuntungan politik sebagai partai pemenang pemilu, misalnya pada jabatan-jabatan tertentu.

Namun, ada beberapa harapan yang tidak terakomodasi dengan baik. Hal itu mengakibatkan buruknya komunikasi antara Jokowi dan partai pengusungnya. Salah satu contohnya, kata Gun Gun, kegagalan Jokowi meloloskan Komjen Budi Gunawan sebagai kepala Polri.

"Beberapa kebijakan pemerintah justru ditanggapi cukup keras oleh kader PDI-P sendiri. Seakan-akan PDI-P seperti partai oposisi," kata dia.

Dalam pidato yang disampaikan dalam Kongres IV PDI-P di Bali, Kamis (9/4/2015), Megawati menegaskan bahwa pekerjaan rumah selanjutnya adalah mengatur mekanisme kerja antara pemerintah dan partai pengusungnya. Megawati menilai hal ini penting karena hubungan pemerintah dan partai pengusung adalah kehendak demokrasi yang didasari konstitusi. (Baca: Pidato Megawati Penuh Pesan untuk Pemerintahan Jokowi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UU KIA Disahkan, Ini Ketentuan Gaji Ibu Cuti 6 Bulan

UU KIA Disahkan, Ini Ketentuan Gaji Ibu Cuti 6 Bulan

Nasional
Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, PKB: Ya Bagus, Ketum PSI...

Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, PKB: Ya Bagus, Ketum PSI...

Nasional
Anggota Komisi V Yakin Basuki Bisa Gantikan Kinerja Kepala OIKN

Anggota Komisi V Yakin Basuki Bisa Gantikan Kinerja Kepala OIKN

Nasional
Ahli: Jalan Layang MBZ Belum Bisa Disebut Tol

Ahli: Jalan Layang MBZ Belum Bisa Disebut Tol

Nasional
KPK Benarkan 3 Saksi Harun Masiku Masih Satu Keluarga

KPK Benarkan 3 Saksi Harun Masiku Masih Satu Keluarga

Nasional
Usut Korupsi 109 Ton Emas, Kejagung: Emas yang Beredar Tetap Bisa Dijual di Antam

Usut Korupsi 109 Ton Emas, Kejagung: Emas yang Beredar Tetap Bisa Dijual di Antam

Nasional
Ahli Sebut Jalan Tol MBZ Seharusnya Datar, Bukan Bergelombang

Ahli Sebut Jalan Tol MBZ Seharusnya Datar, Bukan Bergelombang

Nasional
Pergantian Kepala Otorita IKN Dipertanyakan Puan, Dibela Anggota Komisi V DPR

Pergantian Kepala Otorita IKN Dipertanyakan Puan, Dibela Anggota Komisi V DPR

Nasional
KPK Geledah 7 Lokasi Terkait Kasus PT PGN, Amankan Dokumen Transaksi Gas

KPK Geledah 7 Lokasi Terkait Kasus PT PGN, Amankan Dokumen Transaksi Gas

Nasional
DPR Sahkan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak, Ini 6 Poin Pentingnya

DPR Sahkan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak, Ini 6 Poin Pentingnya

Nasional
Komentari Kebijakan Pemerintah Beri Konsesi Tambang untuk Ormas, Eks Menag Bilang Harus Berbasis 4 Nilai

Komentari Kebijakan Pemerintah Beri Konsesi Tambang untuk Ormas, Eks Menag Bilang Harus Berbasis 4 Nilai

Nasional
WNI Tanpa Visa Haji Ditangkap di Arab Saudi, Menag: Terbukti Sekarang Jadi Masalah

WNI Tanpa Visa Haji Ditangkap di Arab Saudi, Menag: Terbukti Sekarang Jadi Masalah

Nasional
Spesifikasi Beton Turun, Kekuatan Tol MBZ Disebut Hanya Tahan 75 Tahun

Spesifikasi Beton Turun, Kekuatan Tol MBZ Disebut Hanya Tahan 75 Tahun

Nasional
Beri Catatan untuk APBN 2025, Said Abdullah Ingin Masalah Hilirisasi dan Kemandirian Pangan Jadi Fokus Utama

Beri Catatan untuk APBN 2025, Said Abdullah Ingin Masalah Hilirisasi dan Kemandirian Pangan Jadi Fokus Utama

Nasional
DPR Dengar 100.000 Jemaah Umrah Belum Pulang, Diduga Mau Haji Colongan

DPR Dengar 100.000 Jemaah Umrah Belum Pulang, Diduga Mau Haji Colongan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com