Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yohana Penasaran Mengapa Relawan Jokowi Minta Dia Diganti

Kompas.com - 31/03/2015, 10:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Akhir-akhir ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise menjadi sorotan relawan Jokowi. Sebagian relawan itu mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengganti Yohana dengan berbagai alasan. Bagaimana komentar Yohana atas desakan itu?

Menteri asal Papua itu mengatakan sudah mendengar semua tanggapan negatif dari relawan Jokowi tentang dirinya. Yohana penasaran apa yang membuat para relawan itu begitu ngotot meminta dirinya diganti.

"Saya ingin tahu saja bagaimana hubungan saya dengan relawan itu," ucap Yohana di Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Yohana mengaku tidak begitu dekat dengan kelompok relawan tersebut. Meski penasaran akan motif relawan ini, Yohana memilih tidak ambil pusing dan lebih fokus bekerja. "Saya mau cari tahu, tetapi itu buang waktu saya saja untuk cari tahu," kata dia.

Nada miring soal kinerja Menteri Yohana antara lain disuarakan oleh relawan Jokowi yang mengatasnamakan Barisan Relawan Jokowi for Presiden (Bara JP). Mereka mendesak Presiden Jokowi mengganti Yohana, yang dianggap tidak menunjukkan kinerja positif. (Baca Barisan Relawan Jokowi Minta Menteri Yohana Diganti)

Bara JP menilai ada sejumlah indikator yang menunjukkan bahwa Yohana nihil prestasi sejak dilantik menjadi menteri. Indikator pertama, Yohana terlalu banyak menghabiskan waktu ke Papua. Selama bulan November-Februari, Yohana tidak kurang dari 10 kali ke Papua.

Indikator kedua, Yohana mengangkat sejumlah staf ahli dari kalangan keluarganya. Indikator ketiga adalah sering muncul keluhan dari sejumlah pihak tentang ketidakfokusan program Yohana di bidang perlindungan perempuan dan anak di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com