Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Diperlakukan seperti Teroris, Labora Tolak Menyerahkan Diri

Kompas.com - 07/02/2015, 13:42 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Terpidana Aiptu Labora Sitorus menolak untuk menyerahkan diri terkait rencana eksekusi terhadapnya oleh kejaksaan. Labora merasa proses hukum yang dialaminya selama ini tidak sesuai hukum.

"Saya keberatan karena tidak sesuai fakta-fakta sebenarnya," kata Labora di Sorong, Papua, dalam wawancara dengan Kompas TV, Sabtu (7/2/2015).

Labora merasa kepolisian melakukan penyelidikan dan penyidikan yang tidak sesuai prosedur. Ia mengaku tidak pernah diperiksa penyidik untuk berita acara pemeriksaan (BAP). Namun, kata dia, kejaksaan menyatakan berkas perkaranya lengkap (P21).

"Jadi kalau tidak di-BAP kenapa bisa kejaksaan P21? Penyelidikan seperti perampok. Saya diperlakukan bukan seperti anggota (polisi), saya diperlakukan macam teroris saja," ujar Labora.

Labora merasa ada upaya dari para pejabat di Jakarta untuk membangun opini bahwa dirinya orang yang tidak benar. Meski sudah diputus bersalah hingga tingkat Mahkamah Agung, ia merasa tidak bersalah.

"Saya taat hukum, tapi hukum yang dibuat ini hukum rimba," ujar Labora. (Baca: Labora Sitorus: Saya Hanya Tumbal)

Labora sebelumnya menyatakan akan melawan jika dieksekusi jaksa terkait putusan MA yang menghukumnya 15 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar. Terpidana kasus pencucian uang serta penimbunan bahan bakar minyak dan kayu di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, ini juga menolak dikatakan menghilang.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Jaksa Agung HM Prasetyo mengimbau Labora menyerahkan diri. Jika tidak kooperatif, pemerintah akan melakukan melakukan upaya paksa. (Baca: Kejaksaan Tak Takut Eksekusi Paksa Labora)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com