Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Pelapor Abraham Samad Minta Kliennya Dijaga Anggota Polisi

Kompas.com - 02/02/2015, 19:09 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Haris Septiansyah selaku kuasa hukum Feriyani kembali mendatangi Bareskrim Polri, untuk meminta agar kliennya tersebut diberi penjagaan oleh polisi. Sebelumnya, mewakili kliennya tersebut, Haris telah melaporkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, atas dugaan pemalsuan dokumen.

"Intinya, klien kami merasa terganggu dengan adanya pemberitaan di media. Akhir-akhir ini, klien kami merasa kurang nyaman atas pemberitaan terkait laporan atas kasus pemalsuan dokumen," ujar Haris, saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Senin (2/2/2015).

Sebagai informasi, Feriyani saat ini telah ditetapkan oleh Polda Sulawesi Selatan, sebagai tersangka atas dugaan pemalsuan dokumen. Haris menjelaskan, pada  29 Januari 2015, sebuah lembaga swadaya masyarakat melaporkan dugaan pemalsuan dokumen tersebut kepada Bareskrim Polri. Oleh Bareskrim Polri, Kasus tersebut kemudian dilimpahkan ke Polda Sulawesi Selatan.

Terkait kasus yang sama, pada Minggu (1/2/2015), melalui kuasa hukumnya, Feriyani melaporkan Abraham Samad ke Bareskrim Polri. Samad diduga terkait kasus pemalsuan dokumen yang dilakukan pada tahun 2007.

Haris menjelaskan, perkara tersebut berawal dari keperluan Feriyani untuk membuat paspor. Saat itu, domisili Feriyani, sebut Haris, masih di Pontianak, Kalimantan Barat. Karena mengami kesulitan administrasi, Feriyani disarankan temannya untuk pindah ke Makassar, dan kemudian ditawarkan bantuan untuk mengurus pembuatan paspor.

Saat di Makassar, Feriyani kemudian ditawarkan bantuan oleh Samad dan temannya yang bernama Uki. Menurut Haris, bantuan yang diberikan, adalah dengan memasukkan identitas Feriyani ke dalam kartu keluarga Samad. Namun, menurut Haris, diduga telah terjadi pemalsuan identitas dalam dokumen paspor yang dimiliki Feriyani.

"Barang buktinya ada, tetapi untuk keamanan klien, jadi tidak dibawa. Biar penyidik yang meminta secara formil, baru akan dibawa," kata Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Judi 'Online' Diharap Tak 'Masuk Angin'

Satgas Judi "Online" Diharap Tak "Masuk Angin"

Nasional
Pemerintah Indonesia Sampaikan 4 Hal Pokok dalam Forum SDGs di Bali

Pemerintah Indonesia Sampaikan 4 Hal Pokok dalam Forum SDGs di Bali

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Jadi Komisaris BUMN, Ngabalin: di Mana Masalahnya ?

TKN Prabowo-Gibran Jadi Komisaris BUMN, Ngabalin: di Mana Masalahnya ?

Nasional
Judi 'Online' dan Ancaman Gelombang Warga Miskin Baru

Judi "Online" dan Ancaman Gelombang Warga Miskin Baru

Nasional
Rehat Setelah Sengketa Pemilu, MK Gelar Sidang 'Judicial Review' Lagi Mulai Juli 2024

Rehat Setelah Sengketa Pemilu, MK Gelar Sidang "Judicial Review" Lagi Mulai Juli 2024

Nasional
Polri Bongkar Pabrik Narkoba Milik Pasutri di Medan, 6 Orang Ditangkap

Polri Bongkar Pabrik Narkoba Milik Pasutri di Medan, 6 Orang Ditangkap

Nasional
482 Jemaah Haji Ikut Safari Wukuf

482 Jemaah Haji Ikut Safari Wukuf

Nasional
Sinyal Ridwan Kamil Jadi Penantang Anies pada Pilkada Jakarta

Sinyal Ridwan Kamil Jadi Penantang Anies pada Pilkada Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Sinyal Kuat PKS, PKB, dan PDI-P Dukung Anies | Kapolri dan Jaksa Agung Disebut Enggan Bertemu di Satu Forum

[POPULER NASIONAL] Sinyal Kuat PKS, PKB, dan PDI-P Dukung Anies | Kapolri dan Jaksa Agung Disebut Enggan Bertemu di Satu Forum

Nasional
Sebut Prabowo Nasionalis, Mahfud: Kita Bisa Berharap Prabowo Lakukan Pembenahan Hukum

Sebut Prabowo Nasionalis, Mahfud: Kita Bisa Berharap Prabowo Lakukan Pembenahan Hukum

Nasional
Buntut Penyitaan, Staf Hasto PDI-P Berupaya Laporkan Penyidik KPK ke Dewas hingga Bareskrim

Buntut Penyitaan, Staf Hasto PDI-P Berupaya Laporkan Penyidik KPK ke Dewas hingga Bareskrim

Nasional
Sebut Hukum di Negara Ini Karut-marut, Mahfud: Kalau Presiden Mau Bisa Selesai

Sebut Hukum di Negara Ini Karut-marut, Mahfud: Kalau Presiden Mau Bisa Selesai

Nasional
Prabowo Ungkap Indonesia Diminta Turut Bantu Tepi Barat, Bukan Hanya Gaza

Prabowo Ungkap Indonesia Diminta Turut Bantu Tepi Barat, Bukan Hanya Gaza

Nasional
Jemaah Berangkat untuk Jalani Puncak Haji di Arafah Mulai Besok

Jemaah Berangkat untuk Jalani Puncak Haji di Arafah Mulai Besok

Nasional
Bicara soal Kasus Penambangan Emas Liar di Sangihe, Mahfud: Mafia itu Begitu Berkuasa...

Bicara soal Kasus Penambangan Emas Liar di Sangihe, Mahfud: Mafia itu Begitu Berkuasa...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com