JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) pada Pemilu Presiden 2014, Tjahjo Kumolo, mengatakan bahwa pernyataan JK yang sempat melarang Jokowi untuk maju sebagai calon presiden merupakan cerita usang. Menurut dia, pernyataan JK saat itu sudah tak sesuai dengan kondisi politik saat ini.
"Saya belum melihat, tapi itu pernyataan JK spontan pada awal-awal Jokowi memimpin dan membenahi DKI," kata Tjahjo di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2014).
Tjahjo menjelaskan, penilaian JK terhadap Jokowi dulu dan sekarang telah berbeda. JK dianggapnya wajar meragukan Jokowi saat usia kepemimpinan sebagai Gubernur DKI Jakarta baru menginjak dua bulan.
Namun, saat ini, kata Tjahjo, Jokowi telah menorehkan banyak prestasi selama hampir dua tahun memimpin Ibu Kota. Dengan begitu, sangat wajar ada kesepakatan antara Jokowi dan JK untuk maju berpasangan pada pilpres tahun ini.
"Kan sekarang sudah ada progress report dari Pak Jokowi, jadi enggak ada masalah. Statement (JK) itu sudah enggak berlaku," ujarnya.
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P itu tak ingin berspekulasi mengapa pernyataan JK tersebut diangkat kembali ke permukaan. Namun, Tjahjo yakin, hubungan Jokowi-JK tetap harmonis dan tak akan membawa pengaruh pada elektabilitas keduanya pada waktu pemilihan nanti.
Sebelumnya, JK mengaku sempat melarang Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai capres. Larangan itu disampaikan saat Jokowi baru dua bulan menjabat Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, kata JK, Jokowi diisukan memang akan dijadikan capres oleh PDI-P. Namun, karena masih dua bulan menjabat gubernur, JK menganggap Jokowi belum pantas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.