Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emir Moeis Bantah Bisa Pengaruhi Boediono dalam Proyek PLTU Tarahan

Kompas.com - 07/01/2014, 07:55 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Izedrik Emir Moeis membantah bisa memengaruhi Boediono saat masih menjabat Menteri Keuangan terkait proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung tahun 2004. Menurut Emir, hal itu hanya pandangan pribadi mantan Development Director PT Alstom Power Energy System Indonesia (ESI), Eko Sulianto terhadap dirinya.

“Dia (Eko) melihat saya terlalu hebat. Ya, pandangan dia, ya. Enggak gitu. Saya enggak sehebat itu lah. Kenal, ya kenal. Tapi sampai memengaruhi, enggak,” kata Emir seusai sidang kasus dugaan suap proyek PLTU Tarahan di Pengadilan TIndak Pidana Korupsi, Senin (6/1/2014) malam.

Emir juga membantah memengaruhi mantan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro untuk memenangkan konsorsium Alstom Power Inc dalam proyek pembangungan PLTU Tarahan.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu mengaku tidak pernah secara khusus bertemu Purnomo dan Boediono hanya untuk membahas proyek  itu.

“Enggak pernah sama sekali. Terlalu kecil, lah kalau bicara dengan mereka untuk Tarahan saja,” kata Emir.

Sebelumnya, saat bersaksi untuk Emir di persidangan, Eko mengaku pernah membuat profil   Emir atas perintah Vice Director of Regional Sales Alstom Power Inc David Gerald Rothschild. Saat membuat data diri Emir, Eko menuliskan bahwa Emir yang saat itu merupakan anggota Komisi VIII DPR bidang energi bisa memengaruhi sejumlah pejabat. Di antaranya yang saat itu menjabat Direktur PLN Eddie Widiono, Kepala Bappenas saat itu Gumilang Hardjakoesoema, Menteri Koordinator Ekonomi , Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) saat itu Darodjatun Kuntjoro hingga Menteri Keuangan saat itu Boediono. Eko pun mengirim data diri Emir tersebut ke email David.

“Saudara sampaikan yakin bahwa Emir posisinya bisa pengaruhi Direktur PLN, pengaruhi Bappenas Gumilang Hardjakoesoema. Pak Emir juga bisa ketemu Menko Ekuin dan Menkeu Boediono?” tanya Jaksa Supardi dalam sidang.

“Betul, Pak,” jawab Eko.

Namun, Eko mengaku tak tahu tujuan David meminta data pribadi Emir. Menurut Eko, Emir anggota Komisi VIII yang paling menonjol diantara anggota lainnya.

Selain itu, Eko mengakui pernah meminta Emir untuk mendiskualifikasi Mitsui Engineering & Shipping Co Ltd Mitsui Corporation dalam proses lelang.  Eko berharap Emir membantu agar konsorsium Alstom Power Inc yang terdiri dari Alstom Power Inc AS, Marubeni Corp Jepang, dan Alstom Power Energy System Indonesia (ESI) memenangi proyek pembangunan PLTU Tarahan, Lampung, tahun 2004.

Menurut Eko, saat itu Emir mengatakan akan membicarakannya dengan Eddie dan Purnomo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan itu. Namun Eko tidak tahu apakah Emir akhirnya bertemu kedua orang itu.
“Pak Purnomo enggak pernah ketemu soal Tarahan,” bantah Emir.

Dalam dakwaan Emir, akhirnya pada 6 Mei 2004, konsorsium Alstom Power Inc diputuskan sebagai pemenang lelang. Emir mendapatkan komisi melalui perusahaan Pirooz Muhammad Sarafi selaku Presiden Pacific Resources Inc sebesar satu persen dari nilai kontrak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirut Hutama Karya Mengaku Dicecar KPK Soal Pembelian Lahan untuk Properti

Dirut Hutama Karya Mengaku Dicecar KPK Soal Pembelian Lahan untuk Properti

Nasional
Yakin Pimpinan Parpol Mau Amandemen UUD 1945, Ketua MPR: Mereka Merasakan Pemilu Kemarin Sangat Brutal

Yakin Pimpinan Parpol Mau Amandemen UUD 1945, Ketua MPR: Mereka Merasakan Pemilu Kemarin Sangat Brutal

Nasional
Perindo Koalisi dengan Nasdem-Gerinda di Pilkada Papua Pegunungan

Perindo Koalisi dengan Nasdem-Gerinda di Pilkada Papua Pegunungan

Nasional
Perludem: KPU Seharusnya Abaikan Saja Putusan MA soal Batas Usia

Perludem: KPU Seharusnya Abaikan Saja Putusan MA soal Batas Usia

Nasional
KSAL Serahkan Kendaraan ISR Mobile ke Marinir, Punya Kemampuan Anti-drone

KSAL Serahkan Kendaraan ISR Mobile ke Marinir, Punya Kemampuan Anti-drone

Nasional
RS Haji Indonesia di Arab Mangkrak, Cuma Beroperasi saat Haji, Muhadjir: Padahal Disewa 1 Tahun Penuh

RS Haji Indonesia di Arab Mangkrak, Cuma Beroperasi saat Haji, Muhadjir: Padahal Disewa 1 Tahun Penuh

Nasional
Langkah Awal Kolaborasi Pertamina-Bakrie Group, Groundbreaking Nusantara Sustainability Hub oleh Presiden Jokowi

Langkah Awal Kolaborasi Pertamina-Bakrie Group, Groundbreaking Nusantara Sustainability Hub oleh Presiden Jokowi

Nasional
Sayap Partai Nasdem Salurkan Bantuan Kementan, SYL: Sah-sah Saja

Sayap Partai Nasdem Salurkan Bantuan Kementan, SYL: Sah-sah Saja

Nasional
Keluhkan Anggaran Dikit tapi Kerjaan Seabrek, Luhut: 'Selawe Njaluk Selamet'

Keluhkan Anggaran Dikit tapi Kerjaan Seabrek, Luhut: "Selawe Njaluk Selamet"

Nasional
KPU Lempar Bola Aturan Bansos di Pilkada 2024 ke Pemerintah

KPU Lempar Bola Aturan Bansos di Pilkada 2024 ke Pemerintah

Nasional
Rombongan SYL dan Kementan Dinas ke Saudi Pakai Visa Umrah Sambil Boyong Anak-Cucu

Rombongan SYL dan Kementan Dinas ke Saudi Pakai Visa Umrah Sambil Boyong Anak-Cucu

Nasional
Menko PMK: Jemaah Haji yang Pakai Visa Palsu Pasti Digerebek Pemerintah Arab Saudi

Menko PMK: Jemaah Haji yang Pakai Visa Palsu Pasti Digerebek Pemerintah Arab Saudi

Nasional
Sebut Dirinya Naif Karena Lucuti Kewenangan MPR Pilih Presiden, Amien Rais: Saya Minta Maaf

Sebut Dirinya Naif Karena Lucuti Kewenangan MPR Pilih Presiden, Amien Rais: Saya Minta Maaf

Nasional
Amien Rais Setuju UUD Kembali Diamendemen dan Presiden Dipilih MPR

Amien Rais Setuju UUD Kembali Diamendemen dan Presiden Dipilih MPR

Nasional
Jokowi Kembali Tinjau Lapangan Lokasi Upacara 17 Agustus di IKN, Begini Perkembangannya

Jokowi Kembali Tinjau Lapangan Lokasi Upacara 17 Agustus di IKN, Begini Perkembangannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com