“Dia (Eko) melihat saya terlalu hebat. Ya, pandangan dia, ya. Enggak gitu. Saya enggak sehebat itu lah. Kenal, ya kenal. Tapi sampai memengaruhi, enggak,” kata Emir seusai sidang kasus dugaan suap proyek PLTU Tarahan di Pengadilan TIndak Pidana Korupsi, Senin (6/1/2014) malam.
Emir juga membantah memengaruhi mantan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro untuk memenangkan konsorsium Alstom Power Inc dalam proyek pembangungan PLTU Tarahan.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu mengaku tidak pernah secara khusus bertemu Purnomo dan Boediono hanya untuk membahas proyek itu.
“Enggak pernah sama sekali. Terlalu kecil, lah kalau bicara dengan mereka untuk Tarahan saja,” kata Emir.
Sebelumnya, saat bersaksi untuk Emir di persidangan, Eko mengaku pernah membuat profil Emir atas perintah Vice Director of Regional Sales Alstom Power Inc David Gerald Rothschild. Saat membuat data diri Emir, Eko menuliskan bahwa Emir yang saat itu merupakan anggota Komisi VIII DPR bidang energi bisa memengaruhi sejumlah pejabat. Di antaranya yang saat itu menjabat Direktur PLN Eddie Widiono, Kepala Bappenas saat itu Gumilang Hardjakoesoema, Menteri Koordinator Ekonomi , Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) saat itu Darodjatun Kuntjoro hingga Menteri Keuangan saat itu Boediono. Eko pun mengirim data diri Emir tersebut ke email David.
“Saudara sampaikan yakin bahwa Emir posisinya bisa pengaruhi Direktur PLN, pengaruhi Bappenas Gumilang Hardjakoesoema. Pak Emir juga bisa ketemu Menko Ekuin dan Menkeu Boediono?” tanya Jaksa Supardi dalam sidang.
“Betul, Pak,” jawab Eko.
Namun, Eko mengaku tak tahu tujuan David meminta data pribadi Emir. Menurut Eko, Emir anggota Komisi VIII yang paling menonjol diantara anggota lainnya.
Selain itu, Eko mengakui pernah meminta Emir untuk mendiskualifikasi Mitsui Engineering & Shipping Co Ltd Mitsui Corporation dalam proses lelang. Eko berharap Emir membantu agar konsorsium Alstom Power Inc yang terdiri dari Alstom Power Inc AS, Marubeni Corp Jepang, dan Alstom Power Energy System Indonesia (ESI) memenangi proyek pembangunan PLTU Tarahan, Lampung, tahun 2004.
Menurut Eko, saat itu Emir mengatakan akan membicarakannya dengan Eddie dan Purnomo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan itu. Namun Eko tidak tahu apakah Emir akhirnya bertemu kedua orang itu.
“Pak Purnomo enggak pernah ketemu soal Tarahan,” bantah Emir.
Dalam dakwaan Emir, akhirnya pada 6 Mei 2004, konsorsium Alstom Power Inc diputuskan sebagai pemenang lelang. Emir mendapatkan komisi melalui perusahaan Pirooz Muhammad Sarafi selaku Presiden Pacific Resources Inc sebesar satu persen dari nilai kontrak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.