Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma Ragukan Mahfud MD Bisa Persatukan Partai Islam

Kompas.com - 27/11/2013, 15:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali meragukan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang menyebut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sebagai tokoh yang dapat mempersatukan partai-partai Islam. Menurutnya, kurang tepat menyebut Mahfud dapat mempersatukan partai Islam pada saat peta politik masih terus berkembang seperti sekarang ini.

"Saya menilai bahwa perkembangan politik belum selesai, termasuk jika ada seseorang yang dianggap menjadi pemersatu dari partai Islam karena kita harus lihat kontribusi orang yang dijadikan pemersatu itu apa. Pengaruhnya juga apa?" kata Suryadharma saat ditemui di sela-sela acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Rabu (27/11/2013).

KOMPAS.COM/Sandro Gatra Mantan Ketua MK Mahfud MD

Kendati demikian, Suryadharma mengaku melihat sosok Mahfud sebagai sosok yang baik, mempunyai jiwa kepemimpinan, serta berintegritas. Prestasinya dalam memimpin MK adalah salah satu contoh.

"Tapi, saya belum melihat bahwa itu sesuatu yang final, yang sudah selesai. Kalau kita menunjuk seseorang seperti itu, masih jauh dari sisi momentum," lanjut Menteri Agama itu.

Hal serupa juga diungkapkan Suryadharma ketika ditanya mengenai wacana koalisi partai Islam. Wacana tersebut, menurutnya, bisa menjadi sesuatu yang mungkin, tetapi bisa juga menjadi sesuatu yang tidak mungkin. Pasalnya, sangat banyak kemungkinan yang bisa terjadi di dalam dunia politik.

"Mungkin setelah pileg nanti, saat parpol sudah punya perolehannya masing-masing, hal itu bisa dilihat lagi," pungkasnya.

Seperti diberitakan, pada Minggu (24/11/2013), LSN merilis survei yang menyebut Mahfud MD sebagai tokoh yang dapat mempersatukan partai-partai Islam. Sebanyak 16,4 persen responden memilih Mahfud sebagai sosok paling potensial untuk mempersatukan partai Islam.

Di posisi kedua, ada pedangdut Rhoma Irama dengan total suara sebesar 9,6 persen. Sementara itu, Suryadharma sendiri berada di urutan ketiga dengan perolehan suara sebesar 9,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sama-sama Pernah Menang di Jatim, PDI-P Beri Sinyal Koalisi dengan PKB pada Pilkada 2024

Sama-sama Pernah Menang di Jatim, PDI-P Beri Sinyal Koalisi dengan PKB pada Pilkada 2024

Nasional
Pemerintah Tak Ikut Campur soal PKPU Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Pemerintah Tak Ikut Campur soal PKPU Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Judi Online Makan Korban Lagi, Menkominfo Mengaku Tak Bisa Kerja Sendiri

Judi Online Makan Korban Lagi, Menkominfo Mengaku Tak Bisa Kerja Sendiri

Nasional
Upacara 17 Agustus Tahun Ini: Jokowi Didampingi Prabowo di IKN, Ma'ruf -Gibran di Jakarta

Upacara 17 Agustus Tahun Ini: Jokowi Didampingi Prabowo di IKN, Ma'ruf -Gibran di Jakarta

Nasional
Diplomasi Prabowo untuk Gaza: Siap Kerahkan Pasukan Perdamaian, tapi Harus Tunggu Gencatan Senjata

Diplomasi Prabowo untuk Gaza: Siap Kerahkan Pasukan Perdamaian, tapi Harus Tunggu Gencatan Senjata

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pemerintah Sebut 'Judol' Sudah Sangat Parah | KPK Sita Ponsel Hasto

[POPULER NASIONAL] Pemerintah Sebut "Judol" Sudah Sangat Parah | KPK Sita Ponsel Hasto

Nasional
Akhir 31 Tahun PPP di Senayan: Konflik Internal, Salah Dukung, dan Evaluasi Sistem Pemilu

Akhir 31 Tahun PPP di Senayan: Konflik Internal, Salah Dukung, dan Evaluasi Sistem Pemilu

Nasional
MK Kabulkan 44 Sengketa Pileg 2024, Naik 3 Kali Lipat Dibanding 2019

MK Kabulkan 44 Sengketa Pileg 2024, Naik 3 Kali Lipat Dibanding 2019

Nasional
Duduk Perkara MK Minta Pileg Ulang DPD Sumbar demi Eks Terpidana Korupsi Irman Gusman

Duduk Perkara MK Minta Pileg Ulang DPD Sumbar demi Eks Terpidana Korupsi Irman Gusman

Nasional
Mardiono Singgung Sandiaga Pernah Mundur sebagai Wagub DKI, Sekjen Rumah SandiUno Beri Tanggapan

Mardiono Singgung Sandiaga Pernah Mundur sebagai Wagub DKI, Sekjen Rumah SandiUno Beri Tanggapan

Nasional
Pengacara: Selama Ini Mas Hasto dan PDI-P Jadi Korban 'Bullying' karena Harun Masiku

Pengacara: Selama Ini Mas Hasto dan PDI-P Jadi Korban "Bullying" karena Harun Masiku

Nasional
Kemenlu Percepat Pemulangan 216 WNI yang Ditahan Imigrasi Malaysia

Kemenlu Percepat Pemulangan 216 WNI yang Ditahan Imigrasi Malaysia

Nasional
Tak Masalah KIM Koalisi untuk Pilkada di Banyak Tempat, PDI-P: 'Monggo' Saja...

Tak Masalah KIM Koalisi untuk Pilkada di Banyak Tempat, PDI-P: "Monggo" Saja...

Nasional
OIKN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun untuk Pembangunan IKN

OIKN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun untuk Pembangunan IKN

Nasional
KPU Sebut Batas Usia Calon Kepala Daerah Tetap Saat Penetapan karena Pelantikan Ranah Pemerintah

KPU Sebut Batas Usia Calon Kepala Daerah Tetap Saat Penetapan karena Pelantikan Ranah Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com