Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Polisi, Wakil Ketua KPK Sebut Polri Paling Korup

Kompas.com - 14/11/2013, 16:00 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja mengatakan, berdasarkan data yang didapatkannya dari Transparancy International Indonesia (TII), Polri adalah institusi yang paling korup pada tahun 2013. Hal tersebut dikatakan Pandu di depan puluhan anggota Polri dalam seminar kepemimpinan di Sespimma Polri, Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Dalam kesempatan itu, Pandu diundang sebagai pembicara untuk menjelaskan mengenai makna kepemimpinan. Namun, sebelum menjelaskan mengenai kepemimpinan, dia terlebih dulu menyinggung mengenai praktik korupsi yang terjadi di Indonesia.

Sebelum memulai pidatonya, Pandu sempat memutar film pendek mengenai KPK. Setelah itu, dia langsung memaparkan data-data korupsi di Indonesia yang didapatkannya dari TII. Dalam data tersebut, Polri didakwa sebagai lembaga terkorup bersama parlemen pada tahun 2013. Sementara di urutan kedua dan ketiga, terdapat lembaga peradilan dan partai politik.

"Bisa kita lihat disini, tahun ini Polri dinilai sebagai lembaga yang paling korup," ujarnya.

Kemudian, Pandu menunjukkan data lainnya yang membandingkan praktik korupsi kepolisian di Indonesia dengan kepolisian di negara-negara lain di Asia Tenggara. Dari data tersebut, tampak jika kepolisian di negara-negara tetangga juga melakukan praktik korupsi. Namun, kepolisian di Indonesia menunjukkan angka yang paling tinggi.

Kepolisian Indonesia mendapat angka 75 persen, menyusul satu tingkat di bawahnya kepolisian Kamboja yang mendapat 65 persen. Kepolisian dengan praktik korupsi paling minim terjadi di Malaysia dengan angka 12 persen.

"Melihat data ini, jangan tanggapannya, 'Wah kita banyak temannya, ternyata polisi lain juga.' Jangan begitu," ujar dia.

Mendengar ucapan Pandu tersebut, puluhan polisi yang hadir dalam seminar tersebut hanya tertawa kecil. Setelah itu, Pandu juga membahas praktik korupsi di lembaga lain seperti parlemen dan partai politik. Kemudian, dia menghubungkan praktik-praktik korupsi tersebut dengan makna kepemimpinan yang merupakan tajuk dalam seminar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com