Purengage juga menyebutkan bahwa Jokowi memang menjadi tokoh yang paling populer di dunia 140 karakter tersebut. Namun, justru dia dinilai tidak sefavorit Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
Tingkat popularitas diukur dari seringnya kata kunci "Jokowi" muncul di Twitter. Sementara itu, favorit atau tidak diukur dari konten kicauan (tweet) yang positif, netral, dan negatif.
Konten tweet positif diberi nilai 3, konten netral diberi nilai 1, dan konten negatif diberi nilai -3. Metode pengukuran konten tersebut adalah gabungan dari metode mesin (kuantitatif) sebesar 80 persen, dan dikroscek kembali dengan metode analisis manusia (kualitatif) sebesar 20 persen.
Hasilnya, nama Jokowi berada di urutan ketiga untuk aspek favorabilitas dengan skala 1.03. Peringkat satu dan dua secara berurutan ditempati Gita Wirjawan (1.34) dan Dahlan Iskan (1.24). Peringkat keempat ditempati ketua dewan pembina dan calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan skala 0.76.
Sementara itu, untuk aspek popularitas, Jokowi menempati peringkat pertama dengan porsi kemunculan 16.542 kali. Angka tersebut jauh meninggalkan Dahlan di posisi kedua dengan porsi 3.285 kali. Gita dan Prabowo berada pada peringkat ketiga dan keempat dengan porsi masing-masing 688 dan 493 kali.
Nama Jokowi dan Prabowo sendiri dipilih sebagai sampel karena paling sering muncul di Twitter dari tokoh non-Konvensi Demokrat. Nama kedua tokoh tersebut berada di atas 18 tokoh lainnya, seperti Megawati Soekarno Putri, Jusuf Kalla, dan Aburizal Bakrie.
Nama Gita dan Dahlan dipilih mewakili tokoh Konvensi Demokrat. Nama mereka berada di atas peserta Konvensi Demokrat lainnya, seperti Marzukie Ali dan Pramono Edhie.
Business Development Purengage Dheve Algamar mengatakan, penelitian ini murni dilakukan oleh Purengage tanpa menggunakan dana ataupun sponsor dari pihak lain.
"Purengage, kita seratus persen membiayai penelitian ini, tanpa ada sponsor apa pun dari siapa pun," kata Dheve.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.