Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Tak Mungkin Bisa Bicara Rahasia dengan Fahd

Kompas.com - 03/06/2013, 14:45 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso mengatakan, tidak ada pembicaraan khusus dengan terpidana Fahd Arafiq alias Fahd El Fouz ketika dirinya menyambangi Lembaga Permasyarakatan (LP) Sukamiskin Bandung. Politisi Golkar ini mengaku datang hanya untuk menjenguk tokoh-tokoh Golkar yang menjalani pidana di sana. Lagi pula, lanjutnya, mustahil bisa melakukan pembicaraan rahasia karena suasananya tidak memungkinkan.

"Saya pastikan tidak ada pembicaraan khusus orang per orang, termasuk Fahd. Tidak memungkinkan karena umum sifatnya. Jadi selayang pandang semuanya," kata Priyo di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2013).

Di LP, Priyo mengaku bertemu Syamsul Arifin, Hari Sabarno, M Nazaruddin, dan terpidana korupsi lain, termasuk Fahd. Kepala LP Giri Purbadi dan tiga pejabat LP, kata Priyo, selalu mendampingi selama di LP. Oleh karena itu, tambahnya, tidak mungkin berbicara berdua dengan Fahd.

Priyo bertutur bahwa dirinya berada di Bandung untuk kepentingan kuliah. Kebetulan bertepatan hari Pancasila pada 1 Juni, kata Priyo, dirinya lalu menyambangi Sukamiskin sebagai bentuk rasa kemanusiaan. Priyo mengakui kunjungan itu mendadak. Lagi pula, Priyo mengaku sudah berulang kali melakukan kunjungan ke sejumlah lembaga permasyarakatan. Kunjungannya terakhir pun bukan kunjungan pertamanya ke LP Sukamiskin.

"Itu kunjungan biasa, tidak ada keistimewaan apa pun. Kunjungan saya ke Sukamiskin bukan yang pertama. Dua tahun lalu saya pernah ke sana. Saya pernah juga ke LP Cipinang, Salemba, LP di Jatim, Maluku Utara," kata Priyo.

Priyo menambahkan, jika ternyata kunjungannya ke LP Sukamiskin itu kemudian dikaitkan dengan perkara korupsi pengadaan Al Quran dan laboratorium di Kementerian Agama, ia mengaku akan membatalkan kunjungan tersebut.

"Saya tidak pernah duga dan sangka. Kalau saya tahu bakal dimobilisir pemberitaan, saya pastikan batal meskipun tujuan saya baik nengok teman-teman Golkar. Kalau mau kan saya bisa (datang) sembunyi-sembunyi. Jangan dizalimi dengan cara seperti ini," pungkas Priyo.

Seperti diketahui, Priyo berkunjung ke LP Sukamiskin pada Sabtu sore. Ia mengaku sedang melakukan inspeksi mendadak (sidak) mengenai kondisi lapas. Namun, Priyo juga tidak menampik maksud kunjungannya itu untuk bertemu dengan para rekannya sesama politisi Golkar. Salah satu teman separtai yang ditemuinya adalah Fahd El Fouz, terpidana kasus dugaan korupsi proyek Al Quran.

Dalam kasus yang menjerat Fahd, nama Priyo sempat dikaitkan dengan sebuah catatan tangan Fahd yang berisi pembagian jatah fee proyek di Kementerian Agama. Priyo yang ditulis dengan inisial PBS dituliskan menerima fee sebesar 1 persen.

Namanya muncul dalam rekaman sadapan yang diputar di sidang terdakwa Zulkarnaen Djabar dan putranya, Dendy Prasetya, di Pengadilan Tipikor Jakarta. Namun, Priyo menampik tudingan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

    Nasional
    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Nasional
    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Nasional
    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

    Nasional
    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Nasional
    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Nasional
    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Nasional
    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Nasional
    BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

    BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

    Nasional
    Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

    Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

    Nasional
    Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

    Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

    Nasional
    Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

    Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

    Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com