Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus: Pencapresan Ical Dikuatkan di Rapimnas IV

Kompas.com - 28/10/2012, 17:38 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, rapat pimpinan nasional (Rapimnas) ke-IV akan menguatkan posisi Aburizal "Ical" Bakrie sebagai calon presiden (Capres). Pasalnya, Rapimnas III Golkar di Bogor pada Jumat (29/6/2012) telah memutuskan Ical sebagai Capres secara demokratis dan didukung penuh oleh seluruh pengurus partai.

"Tidak akan ada lagi evaluasi tentang penetapan capres. Keluarga besar (Golkar) sekarang lebih fokus menentukan strategi pemenangan Pemilu 2014 nanti," ujar Idrus dalam jumpa pers menjelang Rapimnas IV Partai Golkar 2012 di Hotel Borobudur Jakarta, Minggu (28/10/2012).

Idrus menambahkan, partai Golkar sampai kini belum menentukan mekanisme penentuan calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Ical. Menurut Idrus, penentuan cawapres tergantung dinamika politik pada tahun depan dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat. Selain itu, ia menegaskan bahwa penentuan cawapres merupakan hak prerogatif Ical sebagaimana yang disepakati dalam rapimnas III.

"Siapa yang akan mendampingi (Cawapres) akan diserahkan pada Ketua Umum (Ical) dengan memperhitungkan dinamika politik," tandasnya.

Idrus mengatakan, sampai kini Golkar telah mengantongi beberapa nama yang digadang sebagai cawapres. Namun, Idrus masih merahasiakan nama-nama tersebut. Salah satu pertimbangannya, cawapres itu harus dapat bekerja sama dan memiliki visi misi yang sejalan dengan Ical.

Selain itu, figur cawapres yang berasal dari suku Jawa akan lebih difokuskan untuk mendulang suara. Sebab, cawapres dari suku Jawa diyakini Golkar dapat menjadi faktor pemenangan Ical dalam pilpres 2014 mendatang.

"Kalau mengikuti pertimbangan geopolitik, tentu dari Jawa. Cara berpikirnya kan sipil-militer dan jawa-non jawa. Tentu itu akan jadi pertimbangan di samping faktor lain," kata Idrus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

    Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

    Nasional
    Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

    Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

    Nasional
    Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

    MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

    Nasional
    PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

    PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

    Nasional
    Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

    Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

    Nasional
    MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

    Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

    Nasional
    Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

    Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

    Nasional
    Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

    Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

    Nasional
    Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

    Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

    Nasional
    FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

    FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

    Nasional
    Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

    Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

    Nasional
    Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

    Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

    Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com