Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Reka Ulang Penangkapan Syarifuddin

Kompas.com - 12/07/2011, 13:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (12/7/2011), menggelar reka ulang proses penangkapan Syarifuddin Umar, hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat nonaktif yang menjadi tersangka kasus dugaan suap terkait penanganan perkara kepailitan PT Sykcamping Indonesia.

Reka ulang digelar di lokasi penangkapan Syarifuddin yakni di kediamannya di Jalan Sunter Agung Tengah, Jakarta Utara. Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, Selasa.

Salah satu kuasa hukum Syarifuddin, Dion Pongkor, mengungkapkan, rekonstruksi itu juga diikuti Puguh Wirawan, seorang kurator yang menjadi tersangka lainnya dalam kasus yang sama. "Ya, akan mereka ulang kronologi penangkapannya," kata Dion.

KPK menangkap Syarifuddin di rumahnya sekitar dua jam setelah diduga menerima  uang senilai Rp 250 juta dari Puguh yang datang ke kediamannya. Puguh menyerahkan uang yang dibawa dengan tas merah tersebut kepada Syarifuddin di rumahnya.

Syarifuddin membantah hal ini. Dia mengaku tidak tahu-menahu soal uang Rp 250 juta yang menurut pihak Puguh merupakan uang terima kasih itu. Sebelumnya, kuasa hukum Puguh, Sheila Salomo, mengungkapkan, uang Rp 250 juta yang diberikan kepada Syarifuddin diambil dari fee yang diterima para kurator karena berhasil menjual aset PT Sykcamping Indonesia (PT SCI) yang dinyatakan pailit sejak 2010.

Para kurator itu, kata Sheila, adalah Puguh, Khairil Poloan, dan Michael Markus Iskandar. Proses penjualan aset PT SCI berupa dua bidang tanah di Bekasi masing-masing senilai Rp 16 miliar dan Rp 19 miliar tersebut harus melalui persetujuan Syarifuddin selaku hakim pengawas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com