Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andang Subaharianto
Dosen

Antropolog, dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Rektor UNTAG Banyuwangi, Sekjen PERTINASIA (Perkumpulan Perguruan Tinggi Nasionalis Indonesia)

Semiotika Ganjar, Atikoh, dan Alam

Kompas.com - 29/09/2023, 14:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jangan berubah, apapun yang terjadi. Saya ingin melihat Alam seperti yang saya dengar malam hari ini.”

KALIMAT di atas diucapkan Rosianna Silalahi saat menutup acara yang dipandunya di Kompas TV, Kamis (21/09/2023) pukul 20.30 WIB.

Saat itu acara yang diberi titel ROSI menghadirkan Ganjar Pranowo bersama istrinya, Siti Atikoh, dan anaknya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.

Keluarga bakal calon presiden PDI Perjuangan itu dihadirkan pada acara ROSI usai menunaikan ibadah umrah, pasca-Ganjar purna tugas sebagai gubernur Jawa Tengah.

Sudah pasti menarik dan menyedot perhatian publik. Terbukti, hingga kolom ini saya tulis, episode “Ganjar, Atikoh, dan Alam” telah ditonton sebanyak 433.204 kali.

Belum potongan-potongan video dari episode tersebut yang dialihubah ke dalam berbagai format digital media sosial oleh berbagai kalangan.

Tak ada yang tak menarik dari para petinggi dan keluarganya, apalagi kelas presiden atau calon presiden. Semua hal terkait mereka pasti menyedot perhatian publik. Mereka adalah sumber berita, sumber gosip, tak jarang disertai intrik pula.

Publik akan selalu meneropongnya, membincangkannya, menggunjingkannya. Ada dua macam: dicaci atau dipuji.

Mengapa? Karena di tangan mereka ada kekuasaan. Kekuasaan lah pangkal tolaknya. Kekuasaan bisa mengubah segalanya.

“Jangan berubah…,” kata Rosianna Silalahi. Pesan moral yang perlu diamini. Tapi, tentu saja menguji siapapun para penggenggam kekuasaan dan orang-orang di sekitarnya.

Keautentikan

Saya berusaha cermat mengikuti ROSI episode “Ganjar, Atikoh, dan Alam”. Dari sana saya membaca “keautentikan” Ganjar, Atikoh, dan Alam.

Cara Rosianna bertanya dan menggali informasi membuat Ganjar, Atikoh, dan Alam memberikan jawaban-jawaban yang autentik, spontan dan mengalir apa adanya.

Saya membaca kesan harmoni dan relasi yang penuh perhatian di antara mereka. Yang bukan dibuat-buat karena tampil di media publik, atau sekadar untuk menggantikan sesuatu yang hilang karena kesibukan keluarga pejabat tinggi.

Di antaranya tampak dari bagaimana Atikoh, ibunda Alam Ganjar, mengajarkan kesederhanaan dan adab untuk menghormat kepada orang lain.

Atikoh mencontohkan soal sepatu, tas sekolah, bekal makan siang Alam di sekolah yang harus dijinjingnya sendiri.

Atikoh juga melarang sopir membukakan pintu buat Alam Ganjar saat mengantarnya ke sekolah, atau sekadar membawakan tasnya.

Sang ibu juga meluangkan waktu menemani Alam belajar. Bahkan, membuatkan soal-soal latihan bagi putra semata wayangnya di tengah kelelahan dirinya.

Tak perlu keistimewaan buat seorang anak gubernur. Meski keistimewaan itu melekat pada kekuasaan sang ayah.

Jabatan dan kekuasaan tak selamanya dimilikinya. Dan, kini terbukti. Secara berkelakar, Alam pun menyebut ayahnya yang purna tugas sebagai “pengangguran”.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pimpinan Yakin Ada Oknum yang Main Perkara di KPK

Pimpinan Yakin Ada Oknum yang Main Perkara di KPK

Nasional
Sejarah Hari Armada RI dan Terbentuknya Koarmada

Sejarah Hari Armada RI dan Terbentuknya Koarmada

Nasional
Sidang Praperadilan, Pihak Panji Gumilang Sebut Tak Ada Saksi atau Ahli Meringankan yang Diperiksa Polisi

Sidang Praperadilan, Pihak Panji Gumilang Sebut Tak Ada Saksi atau Ahli Meringankan yang Diperiksa Polisi

Nasional
Soal Rencana Pengalihan Anggaran Bansos, TKN Prabowo-Gibran: Itu Tidak Benar

Soal Rencana Pengalihan Anggaran Bansos, TKN Prabowo-Gibran: Itu Tidak Benar

Nasional
Langkah Nawawi Gantikan Firli Pimpin KPK Diprediksi Cukup Berat

Langkah Nawawi Gantikan Firli Pimpin KPK Diprediksi Cukup Berat

Nasional
Soal Perubahan Format Debat, TKN Sebut Siap Debat dengan Format Apapun

Soal Perubahan Format Debat, TKN Sebut Siap Debat dengan Format Apapun

Nasional
Usai Main Sepak Bola, Jokowi Ikut Menari Ja’i Bareng Masyarakat NTT

Usai Main Sepak Bola, Jokowi Ikut Menari Ja’i Bareng Masyarakat NTT

Nasional
Busyro Dorong UU Lama Diberlakukan Jika Ingin KPK Ditakuti Koruptor

Busyro Dorong UU Lama Diberlakukan Jika Ingin KPK Ditakuti Koruptor

Nasional
Kembali Singgung IKN, Anies: Anggaran Besar Digunakan untuk Kebutuhan Tak Urgen

Kembali Singgung IKN, Anies: Anggaran Besar Digunakan untuk Kebutuhan Tak Urgen

Nasional
Busyro Muqoddas Duga Pengusaha Hitam Ikut Andil dalam Pelemahan KPK

Busyro Muqoddas Duga Pengusaha Hitam Ikut Andil dalam Pelemahan KPK

Nasional
Pemberantasan Korupsi Melemah, Busyro Muqoddas: Sekarang KPK Sudah 'KW'

Pemberantasan Korupsi Melemah, Busyro Muqoddas: Sekarang KPK Sudah "KW"

Nasional
Busyro Muqoddas: KPK Sudah Dilumpuhkan di Era Presiden Jokowi

Busyro Muqoddas: KPK Sudah Dilumpuhkan di Era Presiden Jokowi

Nasional
Cak Imin: Pak Jokowi Judulnya Benar soal Distribusi Lahan, tetapi Praktiknya Salah

Cak Imin: Pak Jokowi Judulnya Benar soal Distribusi Lahan, tetapi Praktiknya Salah

Nasional
Ditanya Bagaimana jika Dikritik, Ganjar: Jangan Baperan

Ditanya Bagaimana jika Dikritik, Ganjar: Jangan Baperan

Nasional
Gibran Ngaku Sudah Bersiap untuk Debat Perdana, Akan Terima Masukan Masyarakat

Gibran Ngaku Sudah Bersiap untuk Debat Perdana, Akan Terima Masukan Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com