JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) sekaligus Aktivis 1998, Budiman Sudjatmiko mengatakan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto merupakan seorang pemikir atau intelektual kesepian.
Oleh karena itu, menurut Budiman, Prabowo cocok didampingi dengan wakil calon presiden (cawapres) yang bisa diajak diskusi dengan hal apa pun.
"Seorang intelektual kesepian butuh partner yang bisa diajak diskusi. Siapa pun itu yang bisa diajak diskusi. Diskusi tentang rakyat, diskusi-diskusi global, saya kira itu," kata Budiman di Kantor Relawan Prabu, Kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (22/9/2023).
Baca juga: Harta Kekayaan Capai Rp 2 Triliun, Prabowo Subianto Mengaku Kadang Jual Aset
Diketahui, Prabowo merupakan bakal capres 2024 yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan Partai Garuda.
Namun, hingga kini, Prabowo belum mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) untuk maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Lebih lanjut, Budiman memandang Prabowo sebagai sosok orang yang strategis dan intelektual.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Akan Jadi Oposisi Prabowo jika Usulannya Tak Dipenuhi
Menurut dia, wakil yang tepat mendamping Prabowo sebagai cawapres haruslah sosok yang juga strategis tetapi populis atau merakyat.
"Lebih baiknya menurut saya beliau harus deket dengan yang intelektualis, harus sama-sama strategis, populis. Karena beliau kan strategis intelektualis, ya (wakilnya) strategis populis," katanya.
Dalam kesempatan ini, Budiman mengaku hingga saat ini belum pernah membahas soal sosok bakal cawapres yang cocok mendampingi Prabowo.
Eks politikus PDI-P ini juga mengaku siap jika Prabowo Subianto menunjuknya sebagai cawapres pada Pilpres 2024.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Ungkap Prabowo Tersiksa Besar di Orde Baru
"Masuk penjara aja siap, apalagi jadi cawapres, jadi capres, jadi menteri, jadi gubernur ya siap lah. Yang aku enggak siap adalah, karena sudah pernah, aku jadi DPR. Sudah dua kali soalnya," ujar dia.
Budiman bahkan menjelaskan bahwa dirinya memilih untuk mendukung Prabowo hingga dirinya dikeluarkan dari PDI-P.
"Kebetulan saya memilih Prabowo dengan konsekuensi saya dikeluarkan dari partai yang 19 tahun saya sudah jadi bagian," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.