Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Indonesia Maju Usul ke Prabowo untuk Bentuk 4 Pokja Bahas Konten Kampanye

Kompas.com - 21/09/2023, 09:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju (PIM) mengusulkan untuk membentuk empat kelompok kerja (pokja) yang akan membahas konten kampanye bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Keempat pokja yang dimaksud meliputi bidang ekonomi; politik dan hukum; kesejahteraan rakyat; serta pertahanan, keamanan, dan hubungan luar negeri.

"Ini rencana pembagian pokja yang tentunya oleh tim pakar dari Pak Prabowo akan dikomunikasikan. Apabila Pak Prabowo setuju, maka kami akan segera membuat pokja-pokja itu," kata  Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus usai pertemuan KIM di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (20/9/2023) malam.

Lodewijk mengatakan, setelah pokja terbentuk, partai-partai politik anggota KIM akan mengirimkan kader-kadernya untuk menjadi anggota pokja-pokja tersebut.

Baca juga: Koalisi Indonesia Maju Pastikan Prabowo Lanjutkan Program Jokowi

"Kita harapkan juga dari partai terutama yang di parlemen bisa mengirimkan kader-kadernya untuk bergabung, ya katakanlah siapa yang dari Komisi I, siapa yang dari Komisi II, Komisi III sampai dengan Komisi XI," ujarnya.

Sebab, menurut Lodewijk, para anggota DPR itu yang selama ini rutin mendiskusikan sejumlah masalah kebangsaan bersama mitra-mitra mereka dari pemerintah.

Ia kemudian berharap, pokja-pokja ini dapat segera merampungkan tugasnya menyusun konten kampanye Prabowo karena masa kampanye yang sudah semakin dekat.

"Waktunya sudah sangat mendesak sehingga pokja (kelompok kerja) konten ini memang dikejar kita untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas," kata Lodewijk.

Baca juga: Koalisi Prabowo Godok Konten untuk Visi-Misi hingga Kampanye pada Pilpres 2024

Sebagaimana diketahui, Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Maju yang berisikan Partai Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda).

Namun, hingga saat ini, koalisi tersebut belum mendeklarasikan bakal cawapres Prabowo. Sebaliknya, KIM mendiskusikan lebih dahulu terkait visi-misi hingga konten kampanye untuk Pilpres 2024.

Sejumlah nama memang digadang-gadang cocok mendampingi Prabowo. Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong agar Menteri BUMN Erick Thohir. Sementara dari Golkar ada nama Airlangga Hartarto.

Terbaru, muncul nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

 Baca juga: Kata PAN Saat Erick Thohir Sebut Belum Diajak Ngobrol Prabowo soal Pilpres...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Harap Debat Capres-Cawapres Sesuai Aturan

TPN Ganjar-Mahfud Harap Debat Capres-Cawapres Sesuai Aturan

Nasional
Butet Kartaredjasa Diduga Diintimidasi, Hasto Nilai Memperkuat Pandangan Kehadiran Neo Orba

Butet Kartaredjasa Diduga Diintimidasi, Hasto Nilai Memperkuat Pandangan Kehadiran Neo Orba

Nasional
Pertanyakan Dasar Gubernur Ditunjuk Presiden di RUU DKJ, PDI-P: Kemunduran Demokrasi

Pertanyakan Dasar Gubernur Ditunjuk Presiden di RUU DKJ, PDI-P: Kemunduran Demokrasi

Nasional
Pemerintah Cari Lokasi Baru Untuk Tampung Pengungsi Rohingya

Pemerintah Cari Lokasi Baru Untuk Tampung Pengungsi Rohingya

Nasional
Ganjar: Kalau Sudah di Rel yang Benar lalu Diganggu, Tabrak!

Ganjar: Kalau Sudah di Rel yang Benar lalu Diganggu, Tabrak!

Nasional
Amnesty International Minta Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masuk Agenda Debat Capres-Cawapres

Amnesty International Minta Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masuk Agenda Debat Capres-Cawapres

Nasional
KPK Panggil Wamenkumham sebagai Tersangka Besok

KPK Panggil Wamenkumham sebagai Tersangka Besok

Nasional
Amnesty: Pemerintah Langgar HAM jika Kembalikan Pengungsi Rohingya ke Myanmar

Amnesty: Pemerintah Langgar HAM jika Kembalikan Pengungsi Rohingya ke Myanmar

Nasional
Kasus Mycoplasma Pneumoniae Meluas, Masyarakat Diminta Rajin Cuci Tangan dan Pakai Masker

Kasus Mycoplasma Pneumoniae Meluas, Masyarakat Diminta Rajin Cuci Tangan dan Pakai Masker

Nasional
Jokowi Belum Tunjuk Wakil Pemerintah untuk Bahas RUU Daerah Khusus Jakarta

Jokowi Belum Tunjuk Wakil Pemerintah untuk Bahas RUU Daerah Khusus Jakarta

Nasional
Wapres dan Mendagri Soroti Keberadaan Alat Peringatan Dini Terkait Erupsi Gunung Marapi

Wapres dan Mendagri Soroti Keberadaan Alat Peringatan Dini Terkait Erupsi Gunung Marapi

Nasional
Jakarta Sudah Punya Kekhususan, Pengamat Sebut Mekanisme Pemilihan Gubernur Tak Usah Diutak-atik

Jakarta Sudah Punya Kekhususan, Pengamat Sebut Mekanisme Pemilihan Gubernur Tak Usah Diutak-atik

Nasional
Ganjar Siap Anggarkan Dana Kerajaan jika Jadi Presiden

Ganjar Siap Anggarkan Dana Kerajaan jika Jadi Presiden

Nasional
Kemenhan Jelaskan Alasan Anggaran Pertahanan Naik 5 Miliar Dollar AS, Sudah Diproses Lama dan Berkaitan Situasi Geopolitik

Kemenhan Jelaskan Alasan Anggaran Pertahanan Naik 5 Miliar Dollar AS, Sudah Diproses Lama dan Berkaitan Situasi Geopolitik

Nasional
6 Anak Terinfeksi Mycoplasma Pneumoniae, Gejalanya Batuk hingga Sesak Napas

6 Anak Terinfeksi Mycoplasma Pneumoniae, Gejalanya Batuk hingga Sesak Napas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com