Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan 8 Pekerja BTS 4G di Papua Jadi Alasan Proyek Tak Selesai

Kompas.com - 12/09/2023, 12:35 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS), Makmur Jauri mengungkapkan, terbunuhnya delapan orang pekerja proyek menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastuktur pendukungnya di Papua jadi alasan tidak selesainya pekerjaan paket 4 dan 5.

Hal itu disampaikan Makmur saat dicecar Ketua Majelis Hakim Dennie Arsan Fatrika soal alasan tidak selesainya pekerjaan 1.811 tower pada paket 4 dan 5 yang dikerjakan konsorsium PT IBS dan PT ZTE Indonesia.

Jauri selaku koordinator konsorsium dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan; Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, Galubang Menak; dan Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment, Mukti Ali.

"Bisa tidak selesai atau lebih banyak yang tidak selesai, atau mayoritas tidak selesai, itu karena apa?" kata hakim Dennie dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Di Sidang, Konsorsium Ini Hanya Bangun 462 dari Target 1.811 Menara BTS 4G

Jauri menjelaskan, hanya ada 462 tower BTS 4G di paket 4 dan 5 yang dibangun meskipun melalui perpanjangan kontrak.

Ia mengatakan, terhambatnya pengerjaan itu karena masalah keamanan di Papua yang menjadi lokasi pembangunan tower BTS 4G tersebut.

"Jadi ada kejadian luar biasa di daerah Papua, Yang Mulia, yaitu pembunuhan adanya 8 orang pekerja BTS," kata Jauri.

"Pembunuhan 8 orang pekerja BTS?" kata hakim Dennie memastikan.

"Betul Yang Mulia," jawab Jauri.

Petinggi PT IBS ini lantas menjelaskan, pihaknya mendapatkan instruksi dari Kapolda Papua untuk dapat menghentikan pekerjaan lantaran faktor keamanan.

Namun, di tengah-tengah penjelasan tersebut, hakim Dennie lantas menelisik waktu terjadinya pembunuhan terhadap delapan orang pekerja BTS 4G tersebut.

Baca juga: Kejagung Bongkar Peran 3 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi BTS 4G

Sebab, kontrak pengerjaan paket 4 dan 5 yang mulai dikerjakan pada 1 April 2021 ditargetkan selesai pada 1 Desember 2023.

Sementara itu, pembunuhan terhadap para pekerja BTS 4G terjadi pada tahun 2022.

"Pembunuhannya kapan?" cecar hakim Dennie.

"Di awal maret 2021, eh 2022," jawab Jauri.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Hari Ini, Ganjar ke Samarinda, Mahfud Hadiri Pelantikan Guru Besar UI

Hari Ini, Ganjar ke Samarinda, Mahfud Hadiri Pelantikan Guru Besar UI

Nasional
Amnesty Internasional Sebut Dugaan Intimidasi Terhadap Butet Kartaredjasa Mengingatkan Masa Orde Baru

Amnesty Internasional Sebut Dugaan Intimidasi Terhadap Butet Kartaredjasa Mengingatkan Masa Orde Baru

Nasional
Hari Kesembilan Kampanye, Anies ke Bengkulu, Cak Imin Lanjutkan Safari di Aceh

Hari Kesembilan Kampanye, Anies ke Bengkulu, Cak Imin Lanjutkan Safari di Aceh

Nasional
Blunder Asam Sulfat Dalam Telaah Komunikasi

Blunder Asam Sulfat Dalam Telaah Komunikasi

Nasional
PKS Mengaku Tak Tahu Siapa Pengusul Gubernur DKI Ditunjuk Presiden di Draf RUU DKJ

PKS Mengaku Tak Tahu Siapa Pengusul Gubernur DKI Ditunjuk Presiden di Draf RUU DKJ

Nasional
Makan Siang Bareng Hendropriyono, Prabowo: Tukar Pikiran Politik Pertahanan

Makan Siang Bareng Hendropriyono, Prabowo: Tukar Pikiran Politik Pertahanan

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gibran Minta Maaf Salah Sebut Asam Folat | Pimpinan Yakin Ada Oknum yang Main Perkara di KPK

[POPULER NASIONAL] Gibran Minta Maaf Salah Sebut Asam Folat | Pimpinan Yakin Ada Oknum yang Main Perkara di KPK

Nasional
Tanggal 8 Desember Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Desember Memperingati Hari Apa?

Nasional
Singgung Kekhususan Daerah, Mahfud Tak Persoalkan RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Singgung Kekhususan Daerah, Mahfud Tak Persoalkan RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Nasional
Peringatan Hari HAM Sedunia 2023 Bertemakan Harmoni dalam Keberagaman

Peringatan Hari HAM Sedunia 2023 Bertemakan Harmoni dalam Keberagaman

Nasional
Di Hadapan Pimpinan Ponpes, Mahfud Janji Beri Perhatian Penuh pada Pesantren jika Terpilih

Di Hadapan Pimpinan Ponpes, Mahfud Janji Beri Perhatian Penuh pada Pesantren jika Terpilih

Nasional
Di Hadapan Pimpinan Ponpes dan Dewan Masjid, Hary Tanoe Klaim Said Aqil Dukung Mahfud

Di Hadapan Pimpinan Ponpes dan Dewan Masjid, Hary Tanoe Klaim Said Aqil Dukung Mahfud

Nasional
Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Soal Cegah Konflik Kepentingan, Ketua KPK Nawawi Singgung Sikap Eks Kapolri Hoegeng Tutup Toko Bunga Miliknya

Soal Cegah Konflik Kepentingan, Ketua KPK Nawawi Singgung Sikap Eks Kapolri Hoegeng Tutup Toko Bunga Miliknya

Nasional
Didakwa Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bukti Nanti di Persidangan

Didakwa Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bukti Nanti di Persidangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com