Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anwar Saragih
Peneliti

Kandidat Doktor Ilmu Politik yang suka membaca dan menulis

GMNI dan Dunia Aktivisme Ganjar Pranowo

Kompas.com - 12/09/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GANJAR Pranowo lahir pada masa ketika Indonesia sedang merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-30 yang jatuh pada 28 Oktober 1968.

Ia merupakan anak ke-5 dari enam bersaudara dari ayah yang bekerja sebagai polisi dengan pangkat terakhir Letnan Satu (Lettu) saat pensiun, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari mendidik anak-anaknya untuk menjadi manusia jujur, berintegritas dan menjaga nama baik serta mampu menjaga martabat keluarga

Kehidupan Ganjar sejatinya tidak mudah. Di antara keterbatasan ekonomi keluarganya, Ganjar memiliki riwayat pengalaman yang sama dengan Presiden Sukarno soal pergantian nama.

Bagi orang Jawa mengganti nama seorang anak menjadi hal lumrah dan kerap dilakukan. Utamanya jika anak tersebut sakit-sakitan karena dianggap namanya tidak cocok.

Orang Jawa menyebutnya dengan istilah kabotan jeneng (keberatan nama). Pun anak yang sakit-sakitan akibat kabotan jeneng dipercaya akan pulih kesehatannya setelah namanya diganti.

Sukarno kecil yang memiliki nama lahir Kusno Sosrodihardjo dulunya sering sakit-sakitan sehingga diganti namanya menjadi Sukarno.

Nama yang terinspirasi dari tokoh pahlawan terbesar dalam cerita Mahabrata bernama Karna yang memiliki sifat setia kawan, berjiwa patriot, dan mengabdikan seluruh hidupnya demi bangsa.

Pun Ganjar Pranowo memiliki nama kecil Ganjar Sungkowo. Ganjar memiliki arti ganjaran atau hadiah. Sementara Sungkowo berarti belasungkawa. Jika digabungkan kira-kira artinya “hadiah belasungkawa“.

Ceritanya, nama Ganjar Sungkowo dipilih karena ia lahir ketika kondisi ekonomi keluarga sangat susah. Praktis kondisi Ganjar seolah mengikuti namanya Sungkowo (belasungkawa).

Ia kerap sakit, tangannya terhimpit bus dan pelbagai kesialan lain yang dialaminya. Situasi memprihatinkan ini terus berlanjut hingga Ganjar masuk ke Sekolah Dasar (SD).

Barulah di kelas 2 SD, keluarganya memutuskan mengganti nama Ganjar Sungkowo menjadi Ganjar Pranowo.

“Pra” artinya sebelum dan “nowo” yang merupakan bahasa Jawa berarti sembilan. Pun jika digabungkan Pranowo “sebelum yang kesembilan”.

Ganjar tidak begitu memahami alasan keluarga mengubah nama belakangnya menjadi Pranowo, padahal ia bukan anak ke-delapan.

Entahlah apa alasannya, bisa saja ini sebagai doa khusus yang terselip dari ayahnya terkait kehidupan Ganjar pada masa yang akan datang.

Ganjar sejak muda telah senang membaca buku-buku terkait kehidupan dan pemikiran Sukarno. Meskipun pada saat itu kebijakan de-Sukarnoisasi sedang digalakkan oleh pemerintahan Soeharto.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pimpinan Yakin Ada Oknum yang Main Perkara di KPK

Pimpinan Yakin Ada Oknum yang Main Perkara di KPK

Nasional
Sejarah Hari Armada RI dan Terbentuknya Koarmada

Sejarah Hari Armada RI dan Terbentuknya Koarmada

Nasional
Sidang Praperadilan, Pihak Panji Gumilang Sebut Tak Ada Saksi atau Ahli Meringankan yang Diperiksa Polisi

Sidang Praperadilan, Pihak Panji Gumilang Sebut Tak Ada Saksi atau Ahli Meringankan yang Diperiksa Polisi

Nasional
Soal Rencana Pengalihan Anggaran Bansos, TKN Prabowo-Gibran: Itu Tidak Benar

Soal Rencana Pengalihan Anggaran Bansos, TKN Prabowo-Gibran: Itu Tidak Benar

Nasional
Langkah Nawawi Gantikan Firli Pimpin KPK Diprediksi Cukup Berat

Langkah Nawawi Gantikan Firli Pimpin KPK Diprediksi Cukup Berat

Nasional
Soal Perubahan Format Debat, TKN Sebut Siap Debat dengan Format Apapun

Soal Perubahan Format Debat, TKN Sebut Siap Debat dengan Format Apapun

Nasional
Usai Main Sepak Bola, Jokowi Ikut Menari Ja’i Bareng Masyarakat NTT

Usai Main Sepak Bola, Jokowi Ikut Menari Ja’i Bareng Masyarakat NTT

Nasional
Busyro Dorong UU Lama Diberlakukan Jika Ingin KPK Ditakuti Koruptor

Busyro Dorong UU Lama Diberlakukan Jika Ingin KPK Ditakuti Koruptor

Nasional
Kembali Singgung IKN, Anies: Anggaran Besar Digunakan untuk Kebutuhan Tak Urgen

Kembali Singgung IKN, Anies: Anggaran Besar Digunakan untuk Kebutuhan Tak Urgen

Nasional
Busyro Muqoddas Duga Pengusaha Hitam Ikut Andil dalam Pelemahan KPK

Busyro Muqoddas Duga Pengusaha Hitam Ikut Andil dalam Pelemahan KPK

Nasional
Pemberantasan Korupsi Melemah, Busyro Muqoddas: Sekarang KPK Sudah 'KW'

Pemberantasan Korupsi Melemah, Busyro Muqoddas: Sekarang KPK Sudah "KW"

Nasional
Busyro Muqoddas: KPK Sudah Dilumpuhkan di Era Presiden Jokowi

Busyro Muqoddas: KPK Sudah Dilumpuhkan di Era Presiden Jokowi

Nasional
Cak Imin: Pak Jokowi Judulnya Benar soal Distribusi Lahan, tetapi Praktiknya Salah

Cak Imin: Pak Jokowi Judulnya Benar soal Distribusi Lahan, tetapi Praktiknya Salah

Nasional
Ditanya Bagaimana jika Dikritik, Ganjar: Jangan Baperan

Ditanya Bagaimana jika Dikritik, Ganjar: Jangan Baperan

Nasional
Gibran Ngaku Sudah Bersiap untuk Debat Perdana, Akan Terima Masukan Masyarakat

Gibran Ngaku Sudah Bersiap untuk Debat Perdana, Akan Terima Masukan Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com