JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengenakan masker ketika meninjau persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center, Jumat (1/9/2023).
Jokowi tampak mengenakan masker warna coklat ketika berbincang dengan para menteri selama meninjau persiapan KTT ASEAN.
Kebanyakan menteri yang mendampingi Jokowi tidak mengenakan masker, hanya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mengenakannya.
Jokowi baru melepas maskernya ketika hendak memberikan keterangan pers. Suaranya pun terdengar parau saat diwawancara awak media.
Baca juga: Menkes Sarankan Pemakaian Masker KF94 atau KN95 untuk Hadapi Polusi Udara
Saat ditanya alasannya mengenakan masker, Jokowi mengaku dirinya sehat-sehat saja.
"Lihat saja, wajah sehat kayak gini," kata Jokowi kepada wartawan.
Jokowi tidak menjawab ketika ditanya apakah ia mengenakan masker karena polusi udara yang memburuk di Jakarta.
Ini merupakan kali pertama Jokowi tampak mengenakan masker di muka publik setelah situasi pandemi Covid-19 di Indonesia terkendali hingga akhirnya dinyatakan sebagai endemi.
Baca juga: Waspadai, 5 Gejala Umum Efek Polusi Udara pada Tubuh
Namun, anjuran untuk mengenakan masker kembali mengemuka sebagai upaya untuk mencegah dampak polusi udara yang memburuk di Ibu Kota akhir-akhir ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, ada sejumlah penyakit yang diakibatkan polusi udara, di antaranya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, asma, serta infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Polusi udara paling besar persentasenya berkontribusi pada penyakit PPOK, yaitu 37 persen, kemudian pneumonia 32 persen, asma 28 persen, dan kanker paru 13 persen.
Menurut data yang dibawa Budi, kasus ISPA di DKI Jakarta meningkat seiring dengan memburuknya kualitas udara di Jabodetabek.
Baca juga: Sederet Kebijakan Buru-buru Pemprov DKI yang Tak Kunjung Ada Hasil untuk Atasi Polusi Udara Jakartap
"Jadi, kasus infeksi saluran pernapasan atas yang ada di DKI, tadinya 50.000-an. (menunjukkan kenaikan data kasus), naik dia, naiknya jadi sempat 200.000, 150.000, jadi tiga sampai empat kali (lipat)," ujar Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Rabu (30/8/2023)
Berkaca dari temuan tersebut, Budi mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker KF94 atau KN95 saat berada di luar ruangan.
Masker KF94 atau KN95 dianjurkan karena bisa menyaring udara dengan Particulate Matter 2.5 (PM 2.5), salah satu tipe polusi paling berbahaya yang berbentuk debu sangat kecil dan bisa masuk ke paru-paru.
Selain mengenakan masker, masyarakat yang berada di luar ruangan juga diimbau untuk menghindari polusi dan asap rokok.
Sementara itu, ketika di dalam ruangan, publik dianjurkan untuk menutup ventilasi, menggunakan penjernih udara atau air purifier, serta segara berobat jika muncul gejala pernapasan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.