JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 7.127 kilogram bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba di Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya penanganan darurat bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Puncak.
"Hingga Rabu (9/8/2023) telah terdistribusikan total sebanyak kilogram ke Distrik Agandugume," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam siaran pers, Kamis (10/8/2023).
Baca juga: BNPB Sebut Sudah Identifikasi Lokasi Pembangunan Gudang Logistik di Puncak Papua Tengah
Adapun barang yang sudah terkirim, antara lain 646 paket sembako, 700 lembar matras, Selimut 850 lembar, genset 7 unit dan tenda gulung 140 buah.
Sementara itu, untuk yang sudah terkirim ke Distrik Sinak, totalnya 3.844 kilogram.
Rinciannya, 380 paket sembako, 175 lembar, selimut 1000 lembar, genset 7 unit dan tenda gulung 60 buah.
Dengan demikian, total bantuan yang sudah terkirim di dua distrik tersebut berjumlah 10.971 kilogram.
Suharyanto memastikan, bantuan untuk masyarakat terdampak bencana kekeringan terus dilanjutkan.
“Status tanggap darurat diperpanjang, sehingga pemerintah pusat secara regulasi bisa secara maksimal memberikan bantuan. Jadi bantuan pangan tidak berhenti sampai di sini, sampai betul-betul kebutuhan masyarakat terdampak terpenuhi,” ucap dia.
Baca juga: Kepala BNPB dan Menko PMK Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana Kekeringan di Papua Tengah
Di sisi lain, pihaknya bersama pihak terkait lain mengusulkan beberapa langkah mengantisipasi dampak bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Puncak.
Usulan antisipasi cuaca ekstrem jangka menengah, yaitu penambahan panjang landas pacu di dua bandara agar bisa didarati oleh pesawat angkut lebih besar.
Kemudian, membangun gudang logistik dan cadangan pangan untuk antisipasi bencana serupa. Karena ada historisnya setiap tahun terjadi seperti ini.
“Untuk jangka panjang akan dibangun beberapa jembatan penghubung antar-distrik di Kabupaten Puncak dan sekitarnya, agar jalur darat dapat terhubung sebagai alternatif selain jalur udara. Karena sarana transportasi menjadi vital dalam pengiriman kebutuhan masyarakat," ucap dia.
Warga Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, terdampak kekeringan.
Kekeringan yang menjadi sebab gagal panen ini dipengaruhi musim kemarau berkepanjangan yang diiringi cuaca dingin ekstrem.
Kekeringan itu juga menyebabkan warga kesulitan mendapat air bersih.
Sejauh ini, pemerintah meliputi Kemensos hingga BNPB sudah mengirim bantuan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.