Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Bursa Cawapres Anies dan Ganjar, Yenny Wahid: Kalau Sudah Nyambung, Pasti Akan Deklarasi

Kompas.com - 07/08/2023, 14:58 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, mengatakan bahwa barisan pendukung Gus Dur akan mendeklarasikan apabila sudah memilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) bagi bakal capres yang sudah ada saat ini.

Hal itu dia sampaikan menanggapi isu ia digadang menjadi cawapres untuk capres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan dan capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo.

Yenny mengatakan, ada proses panjang sebelum menentukan pilihan menjadi cawapres untuk mendampingi capres tertentu, salah satunya adalah rangkaian ibadah seperti istikharah atau meminta jawaban dari Tuhan.

"Istikharahnya panjang dulu, kalau saya tuh panjang, ngelakoni. Kalau orang Jawa itu ngelakoni yah, menjalani kayak gini berpuasa dulu lah, harus menjalani macam-macam ritual keagamaan dulu gitu baru kemudian gongnya saya juga harus nyekar ke makam Bapak saya (Gus Dur) dulu, panjang lah ini. Jadi gak bisa cepat, gak bisa buru-buru, gitu biar nyambung," ucapnya saat ditemui di Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Keluarga Ungkap Reaksi Yenny Wahid Ketika Disebut Masuk Bursa Bakal Cawapres Anies

"Nah klo udah nyambung kan pasti juga kita deklarasi, tenang aja pasti deklarasi kok," sambung Yenny.

Yenny mengatakan, ada dua tawaran yang masuk dari dua partai yang berbeda. Tawaran pertama datang dari Nasdem untuk mendampingi Anies.

Tawaran kedua datang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menginginkan Yenny Wahid mendampingi Ganjar Pranowo.

Yenny mengatakan, tawaran yang datang diapresiasi sebagai bentuk penghargaan terhadap apa yang diperjuangkannya selama ini.

"Mungkin dinilai selaras dengan apa yang menjadi kebutuhan bangsa, tentu ini menguatkan semangat kami untuk terus berbakti bagi bangsa dan negara," katanya.

Baca juga: AHY Mengaku Hubungan dengan Yenny Wahid Tak Terganggu Isu Penentuan Cawapres Anies Baswedan

Sebagai informasi, nama Yenny Wahid sempat santer dikabarkan menjadi kandidat pendamping Anies Baswedan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Nasdem menjadi partai yang pertama kali memunculkan nama Yenny Wahid sebagai bakal cawapres Anies.

Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali pada Juni 2023, menyatakan dukungannya jika Anies memilih Yenny Wahid.

"Saya secara pribadi akan sangat bahagia jika Anies memilih dia, karena bukan lagi mandat saya sebagai Wakil Ketua Umum Partai, mandat itu ada sama Mas Anies," kata Ali, dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 27 Juni 2023.

Baca juga: Nasdem Lirik Yenny Wahid Jadi Bakal Cawapres, Demokrat: Anies yang Tentukan

Sedangkan dukungan Yenny untuk mendampingi Ganjar digaungkan PSI pada awal Oktober 2022 sebelum Ganjar dideklarasikan sebagai bacapres oleh PDI-Perjuangan.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, saat itu menyebut, nama Yenny diusulkan partainya sebagai bakal cawapres Ganjar karena kualitas kepribadiannya.

"Untuk calon wakil presiden, PSI memilih Zannuba Ariffah Wahid atau akrab dipanggil Mbak Yenny Wahid. Kami menilai Mbak Yenny mempunyai kualitas pribadi mumpuni," kata Grace dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com