JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengatakan jangan sampai pemerintah memberikan subsidi kepada yang tidak memerlukan subsidi seperti pembeli mobil listrik.
Awalnya, Anies mengatakan subsidi mobil listrik tidak diperlukan karena permintaan sudah cukup tinggi yang tergambar dari pemesanan mobil listrik saat ini.
"Nah mobil listrik ini permintaannya sudah cukup tinggi. Indikasinya apa? Indikasinya mau beli aja antre lama. Kalau mau beli langsung ada kan berarti memang engga laku. Tapi kalau mau beli harus nunggu beberapa bulan berarti demand tinggi. Kalau demand tinggi maka buat apa dapat subsidi? Toh pasarnya sudah menyerap hasil produksi," ucap Anies saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/6/2023).
Baca juga: PDI-P Rangkul Demokrat, Hasto: Toh Lamaran Anies Belum Turun
Itulah sebabnya dia menyebut subsidi mobil listrik yang saat ini digelontorkan pemerintah lebih tepat untuk membangun sarana kendaraan umum.
Karena, menurut dia, kendaraan umum yang diberikan subsidi akan lebih tepat sasaran ketimbang harus memberikan subsidi kepada masyarakat yang mampu membeli mobil pribadi.
"Sedangkan untuk subsidi listrik itu dirasakannya oleh pabrik mobil listrik dan pembeli mobil listrik yang secara status ekonomi, ekonomi yang sangat kuat. Karena harga mobil listrik masih mahal," kata Anies.
"Jadi kita harus membuat namanya climate justice, keadilan yang terkait dengan isu lingkungan. Jangan sampai kita malah memberikan subsidi kepada yang tidak perlu subsidi," sambung dia.
Baca juga: JK Sebut Mobil Listrik di Indonesia Hanya Pindahkan Emisi dari Knalpot ke Cerobong PLTU
Anies berharap pemerintah bisa mengubah kebijakan menjadi subsidi kendaraan umum.
Karena tidak hanya Jakarta, kota-kota besar yang bertumbuh menjadi megapolitan pun harus memiliki sarana transportasi umum yang baik agar bisa memberikan mobilitas warga tanpa kemacetan akibat kendaraan pribadi.
"Itu sebabnya sejak awal saya bilang kalau subsidi untuk kendaraan listrik itu tidak tepat, yang tepat adalah subsidi untuk angkutan umum. Kalau itu kita kerjakan harapannya pengguna kendaraan umum akan bertambah," imbuh dia.
Kritik terkait mobil listrik bukan kali pertama dilayangkan Anies. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut pernah melontarkan hal yang sama pada awal Mei 2023.
"Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Itu kenyataan bagi kita. Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup, apalagi soal polusi udara, bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata dia.
Sebab, menurut Anies, emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer lebih tinggi dari emisi karbon bus berbahan bakar minyak (BBM).
"Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak, sedangkan mobil memuat orang sedikit," ucap Anies.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.