Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ingin Tawarkan PKS Ikut Keberlanjutan Pembangunan, Bukan Perubahan

Kompas.com - 09/06/2023, 15:41 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menawarkan pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal keberlanjutan pembangunan.

Namun, ia menghormati keputusan PKS yang saat ini sudah membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

“Saya bilang kalau Koalisi Perubahan sudah sepakat dengan capres-cawapres dan semua pembagian ke depan, dengan juga kekuatan dan dukungan, saya ikhlas,” ucap Sandiaga di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

“Tapi kalau dari teman-teman PKS ini bisa mempertimbangkan apa yang saya tawarkan, karena saya didukung data dan data ini menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Indonesia menginginkan keberlanjutan,” papar dia.

Baca juga: Sandiaga Rayu PKS Gabung Poros Percepatan Pembangunan

Di sisi lain, Sandiaga menampik jika langkahnya itu dianggap sebagai upaya menjegal pencalonan presiden Anies Baswedan.

Bagi dia, tak ada yang salah menawarkan gagasan tertentu untuk membangun bangsa.

“Jadi jangan diartikan bagian dari penjegalan. Enggak, enggak sama sekali,” ujar dia.

Mantan kader Partai Gerindra itu mengaku masih ingin menjalin kedekatan dengan pimpinan PKS.

Apalagi, hubungan keduanya sudah terjalin sejak Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

“Kita masih berupaya, karena tentunya PKS adalah partai besar, yang menurut saya mereka adalah aset negara dan mereka memiliki internal proses juga menawarkan sebuah kepemimpinan," kata dia.


Beberapa waktu belakangan, Sandiaga menunjukkan kedekatan dengan PKS dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, ia mengeklaim bahwa saat ini kian dekat untuk bergabung dengan PPP.

Baca juga: Soal Sandiaga Gabung ke PPP, Mardiono: Sedang “Diplonco”, Setelah Itu Dilantik

Di sisi lain, Anggota Tim Delapan KPP Sudirman Said menyatakan, ada upaya menjegal pencapresan Anies melalui PKS.

Ia mengeklaim sejumlah pimpinan parpol dan pejabat Jokowi sengaja menemui PKS untuk menawarkan posisi dan materi tertentu.

“Misinya itu supaya PKS keluar dari koalisi dan majunya Pak Anies digagalkan. Bentuknya apa? Ya namanya iming-iming bentuknya macam-macamlah," tutur Sudirman di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com