Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PBNU Anggap "Cawe-cawe" Jokowi sebagai Tanggung Jawab Jaga Stabilitas

Kompas.com - 09/06/2023, 13:11 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf tidak mempermasalahkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku bakal "cawe-cawe" dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Yahya berpandangan, pernyataan Jokowi bakal "cawe-cawe" itu merupakan bentuk tanggung jawab untuk memelihara stabilitas politik.

"Kita sih tidak melihat soal cawe-cawe-nya ya, ini soal upaya Presiden untuk melaksanakan tanggung jawab memelihara stabilitas," kata Yahya seusai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Selain itu, Yahya berpendapat bahwa wajar saja Jokowi berbicara soal "cawe-cawe" di depan partai politik pendukungnya.

"Kalau mau dilihat dari sudut lain ya, itu presiden, presiden koalisi. Kalau ngomong dengan partai koalisinya kan wajar saja soal cawe-cawe," ujarnya.

Baca juga: Jokowi-Anwar Ibrahim Kunjungi Pasar, Pedagang Doakan Indonesia-Malaysia Makin Rukun

Yahya juga mengaku tidak membicarakan soal "cawe-cawe" tersebut bertemu dengan Jokowi hari ini.

Ia mengatakan, tidak ada pembicaraan soal politik dalam pertemuannya dengan Jokowi.

"Enggak ada (pembicaraan politik). Endak ada karena saya kira enggak patut. Ini NU, masak ngomong politik tidak pada tempatnya," ujar Yahya.

Yahya mengaku, ia datang ke Istana untuk melaporkan sejumlah agenda besar yang digagas PBNU kepada Jokowi.

Untuk diketahui, Jokowi mengaku bakal "cawe-cawe" demi bangsa dan negara ketika menjamu pemimpin redaksi media massa pada Senin (29/5/2023) lalu.

Sikap Jokowi yang bakal :cawe-cawe" ini lantas memunculkan pro dan kontra di tengah publik.

Baca juga: Bertemu Jokowi di Istana, Ketum PBNU Sebut Tak Bicarakan Politik

Seusai membuka Rapat Kerja Nasional PDI-P pada Selasa (6/6/2023) lalu, Jokowi akhirnya buka suara soal gaduh pengakuan dirinya ikut "cawe-cawe".

Menurut Jokowi, ia wajib "cawe-cawe" dalam transisi kepemimpinan nasional sebagai bentuk tanggung jawab moral sebagai presiden.

Cawe-cawe itu kan sudah saya sampaikan bahwa saya menjadi kewajiban moral, menjadi tanggung jawab moral saya sebagai presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional di 2024,” kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu mengaku tak ingin penyelenggaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tersandung hambatan.

Baca juga: Saat Jokowi Blusukan Bareng Anwar Ibrahim di Pasar Chow Kit Malaysia

Pasalnya, ia mengatakan, proses transisi kepemimpinan nasional berpotensi memunculkan riak-riak persoalan.

Oleh karenanya, ikut campur yang dimaksud Jokowi untuk memastikan pesta demokrasi berjalan baik.

“Ya harus menjaga agar transisi kepemimpinan nasional serentak pilpres itu bisa berjalan dengan baik tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara bangsa,” ujar Jokowi.

“Masa riak-riak yang membahayakan negara dan bangsa saya disuruh diam? Kan enggak lah,” katanya lagi menegaskan.

Baca juga: Bertemu Jokowi di Istana, Ketum PBNU Sebut Tak Bicarakan Politik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com