JAKARTA, KOMPAS.com - Akademisi dan pegiat media sosial yang kini berstatus sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, menilai PSI bukanlah partai yang bersifat hierarkis, sebagaimana partai-partai lain di Indonesia.
Bahkan, Ade menyebut PSI bagaikan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berubah menjadi partai politik karena sistemnya yang tidak hierarkis.
"Jangan Anda membayangkan kondisi PSI adalah seperti partai-partai lain yang sangat hierarkis, yang sangat top down dan seterusnya, enggak. (PSI) ini kalau pakai istilah saya adalah LSM tapi jadi partai politik, kelakuannya itu kelakuan LSM sebetulnya orang-orangnya," kata Ade dalam acara Gapsol! Kompas.com, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Banting Setir Ade Armando, dari Dosen Terjun ke Dunia Politik
Ade meyakini, apabila ia menjadi anggota DPR kelak, ia bisa saja memiliki sikap yang berbeda dengan instruksi Ketua Umum PSI Giring Ganesha.
Lagipula, menurut dia, Giring merupakan pemimpin yang demokratis dan dapat menghargai pendapat orang lain.
"PSI kan enggak gitu tipenya sejak sekarang saya bisa beda (sikap) kok dengan Giring kalau perlu, kebetulan enggak ada aja," kata Ade.
Ia melanjutkan, sebagai 'LSM yang berubah jadi partai', PSI ingin merombak sistem yang ada di parlemen Indonesia, salah satunya dengan mengungkap keburukannya ke muka publik.
"PSI masuk, merombak, bikin ramai, laporin ke publik apa yang dia lihat di DPR. Siapa yang tidur, siapa yang enggak datang, siapa yang enggak kerja, kalau ada orang-kalau ada yang bayar buat menggolkan undang-undang tertentu, yang melaporkan ke publik itu orang-orang PSI mestinya," ujar Ade.
Baca juga: Ade Armando Akui Sedih Tak Lagi Mengajar di UI Setelah Gabung PSI
Ade meyakini, bila hal itu dilakukan, maka partai politik lain bakal ikut tertular untuk melakukan transparansi seperti PSI.
"Pelan-pelan saya duga ini akan berdampak sehingga partai-partai lain akan merasa kalau mereka mau survive mereka harus seterbuka itu," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.