Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP2MI Tawarkan Perang Semesta Lawan Sindikat TPPO, Minta Tambahan Anggaran Rp 430 Miliar

Kompas.com - 07/06/2023, 21:55 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya menawarkan kepada seluruh elemen kekuatan untuk memerangi sindikat ilegal yang terlibat tindak pidana perdagangan orang (TTPO).

Benny mengatakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahkan sudah memerintahkan agar lima bandar besar TPPO untuk ditangkap.

"Ini artinya perang melawan sindikat ilegal lebih dulu oleh BP2MI dan diikuti oleh perang semesta. BP2MI menawarkan perang semesta melawan sindikat ilegal yang harus diikuti seluruh elemen kekuatan," ujar Benny saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Namun, Benny heran dengan anggaran BP2MI yang tak kunjung naik selama 3 tahun terakhir. Bahkan, anggaran BP2MI kini turun menjadi Rp 320 miliar.

Baca juga: Polri Klaim Tangani 500 Kasus TPPO Sepanjang 2020-2023

Benny mempertanyakan bagaimana negara mau serius memberikan perlindungan kepada pekerja migran Indonesia (PMI) jika anggaran badan yang dia pimpin saja malah menurun.

"Misalnya jumlah pekerja yang kita tangani itu kan sangat besar. Tidak hanya mereka yang resmi, tapi juga bahkan mereka yang berangkatnya tidak resmi, ilegal," tuturnya.

Menurut Benny, jika ada PMI yang dideportasi, pulang ke Tanah Air dalam keadaan sakit maupun meninggal, pasti BP2MI yang bertanggung jawab.

Dia lantas mengungkit BP2MI yang kerap menyewa ambulans untuk menjemput para PMI itu di bandara atau pelabuhan.

"Lembaga negara tidak memiliki ambulans untuk memberikan pelayanan bagi pekerja migran yang sakit maupun meninggal. Ini kan aneh," jelas Benny.

Baca juga: Komisi IX Minta Pemerintah Tegas Bersihkan Oknum Pejabat yang Diduga Terlibat Perdagangan Orang

Lalu, Benny mengingatkan bahwa perlindungan terhadap PMI menjadi program prioritas nasional.

Dia menekankan setiap PMI wajib mendapatkan perlindungan ekonomi, sosial, dan hukum, baik sebelum, saat, maupun sesudah bekerja.

Benny pun kembali mengeluhkan kecilnya anggaran BP2MI saat ini. Dia menyebut anggaran BP2MI sangat kontradiktif dengan tanggung jawab mereka.

Untuk itu, Benny meminta tambahan anggaran sebesar Rp 430 miliar. Benny mengatakan nilai itu sudah diformulasikan oleh BP2MI.

Baca juga: Akui Sulit Cegah Perdagangan Orang, Wagub NTT: Makelarnya Sangat Hebat

"Yang kita sudah formulasi dengan berbagai analisis risiko adalah sebesar Rp 750 miliar. Jadi kalau sekarang Rp 320 miliar kita hanya minta tambahan Rp 430 miliar, dibandingkan badan dan kementerian lain yang anggarannya triliunan rupiah," terangnya.

"Nah mudah-mudahan dengan semangat pemberantasan TPPO yang menjadi semangat Presiden ya ini tentu menjadi perhatian dari kementerian/lembaga para pemangku kepentingan yang memiliki otoritas untuk menambah anggaran BP2MI benar-benar bisa dengan pendekatan hati nurani mereka bisa mengabulkan apa yang diusulkan BP2MI," sambung Benny.

Sementara itu, Benny mengklaim Komisi IX DPR telah menyetujui tambahan anggaran BP2MI sebesar kurang lebih Rp 430 miliar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

TNI Sebut 5 Anggota KKB yang Ditembak Mati di Pegunungan Bintang Papua Terlibat Pembunuhan hingga Merampok

TNI Sebut 5 Anggota KKB yang Ditembak Mati di Pegunungan Bintang Papua Terlibat Pembunuhan hingga Merampok

Nasional
Jokowi jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Jokowi jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Nasional
Duet Prabowo-Khofifah

Duet Prabowo-Khofifah

Nasional
Jika Tidak dengan Prabowo, Lantas Siapa Pendamping Ideal Ganjar Pranowo?

Jika Tidak dengan Prabowo, Lantas Siapa Pendamping Ideal Ganjar Pranowo?

Nasional
Menteri Terseret Kasus Korupsi, Hasto Kristiyanto: PDI-P Evaluasi Ke Dalam

Menteri Terseret Kasus Korupsi, Hasto Kristiyanto: PDI-P Evaluasi Ke Dalam

Nasional
PDI-P Punya Program Beasiswa 'Megawati Fellowship', Akan Diluncurkan di Rakernas

PDI-P Punya Program Beasiswa "Megawati Fellowship", Akan Diluncurkan di Rakernas

Nasional
Beri Arahan di Depan Kader PDI-P, Megawati Sebut Politik Itu Dimulai dari Keluarga

Beri Arahan di Depan Kader PDI-P, Megawati Sebut Politik Itu Dimulai dari Keluarga

Nasional
Anies Sebut Negara hingga 'Pelaku Besar' Jadi Penyebab Masalah Lingkungan

Anies Sebut Negara hingga "Pelaku Besar" Jadi Penyebab Masalah Lingkungan

Nasional
Respons KPU Soal Putusan MA Terkait Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg

Respons KPU Soal Putusan MA Terkait Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg

Nasional
Uji Materi Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg Dikabulkan, ICW Sebut Penyelenggara Pemilu Bobrok

Uji Materi Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg Dikabulkan, ICW Sebut Penyelenggara Pemilu Bobrok

Nasional
Kawal Judicial Review UU Cipta Kerja, Partai Buruh Akan Gelar Unjuk Rasa

Kawal Judicial Review UU Cipta Kerja, Partai Buruh Akan Gelar Unjuk Rasa

Nasional
Dilirik Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Sudah Dialog dengan Internal

Dilirik Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Sudah Dialog dengan Internal

Nasional
Nama Bakal Cawapres Ganjar Makin Mengerucut, Sekjen PDI-P: Megawati Hampir Setiap Malam Mohon Petunjuk Tuhan

Nama Bakal Cawapres Ganjar Makin Mengerucut, Sekjen PDI-P: Megawati Hampir Setiap Malam Mohon Petunjuk Tuhan

Nasional
Buka Pintu PSI Gabung Koalisi, Puan: Yuk, Mas Kaesang Ketemu Mbak Puan Dulu

Buka Pintu PSI Gabung Koalisi, Puan: Yuk, Mas Kaesang Ketemu Mbak Puan Dulu

Nasional
Megawati Tunjuk Wasekjen PDI-P Arif Wibowo Jadi Kepala Badan Saksi Pemenangan Pemilu

Megawati Tunjuk Wasekjen PDI-P Arif Wibowo Jadi Kepala Badan Saksi Pemenangan Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com