Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudirman Said Tanya Jokowi yang Tak Pernah Endorse Anies: Kenapa Ya Itu?

Kompas.com - 07/06/2023, 21:03 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan, Sudirman Said, bertanya-tanya mengapa Presiden Joko Widodo tidak memberikan endorse untuk Anies dalam konteks pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Padahal, klaim Sudirman, Anies pernah menjadi menteri Jokowi yang berprestasi.

Hal itu disampai Sudirman ketika menjawab pertanyaan wartawan soal mengapa Anies Baswedan tidak di-endorse oleh Presiden Jokowi dalam bursa pilpres 2024.

Baca juga: Desak Koalisi Perubahan Tetapkan Cawapres Anies, AHY: Pemilu Tinggal Sekian Bulan Lagi

"(Pak Anies) tidak hanya jadi juru kampanye, Pak Anies dulu menterinya Pak Jokowi yang (periode) pertama. Yang berprestasi lho. Enggak ada tuh berita Pak Anies tidak berprestasi," ujar Sudirman di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

"Kemudian diberhentikan enggak protes. Enggak melawan. Kemudian dipilih jadi gubernur (DKI Jakarta). Kan selama jadi gubernur itu banyak sekali program Presiden Jokowi diselesaikan. MRT diselesaikan, tata kota diperbaiki," paparnya.

Selain itu, menurut Sudirman, pekerjaan rumah pemerintah provinsi DKI Jakarta setelah ditinggal oleh Jokowi maju sebagai capres 2014 pun diselesaikan oleh Anies.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Alasan Ade Armando Bela Jokowi dan Kritik Anies Mati-matian

Kemudian, ketika pandemi Covid-19, pemerintahan Anies di DKI Jakarta disebutnya menjadi andalan.

"Ketika Covid-19 itu menjadi andalan republik karena Jakarta paling padat. Sebagai contoh itu bagaimana Covid-19 diselesaikan. Tapi itu sangat membantu reputasi pemerintah nasional itu. Tidak pernah merepotkan, tidak pernah melakukan perlawanan apapun," tegasnya.

"Jadi pertanyaanmu itu, saya jawab dengan pertanyaan, kenapa ya itu ya? Kenapa gitu? Nah ini barangkali refleksi kepada seluruh masyarakat kenapa ada kejadian seperti ini," lanjut Sudirman.

Meski demikian, dia menegaskan, tim Anies tidak ingin Presiden Jokowi memberikan endorse.

Menurut pandangan Sudirman, jika Presiden ingin memberikan endorse sebaiknya kepada semua bakal capres.

"Kami sih tidak ingin Presiden Jokowi mengendorse Pak Anies. Tidak. Karena itu juga tidak fair. Tapi, mengendorse lah semuanya kalau mau endorse," katanya.

"Dalam artian, ini putra terbaik bangsa, silakan maju, berkompetisi. Begitu. Atau, stay netral, betul-betul netral, menjadi penyelenggara yang netral supaya semua, siapapun yang bertarung itu hasilnya diterima oleh masyarakat," tambah Sudirman.

Baca juga: Ditanya soal Anies Tak Dapat Endorse Jokowi, Sudirman Said Ungkit Prestasi hingga Jurkam 2014

Dilansir dari arsip pemberitaan Kompas.com, Anies Baswedan pernah menjadi Juru Bicara Tim Pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2014.

Saat itu, Jokowi mengatakan bahwa sosok Anies Baswedan sangat penting dalam tim pemenangannya pada Pemilu Presiden 2014.

Sehingga Jokowi merasa perlu meminta bantuan Anies untuk bergabung dengan tim suksesnya.

Baca juga: Sudirman Said Ungkap Ada Pejabat Jokowi yang Ingin Gagalkan Pencapresan Anies Lewat PKS

"Saya malam-malam telepon Pak Anies, mohon saya dibantu," kata Jokowi di posko tim kampanye nasional, Jalan Sisingamaraja No. 5, Jakarta Selatan pada 27 Mei 2014.

Setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden, Anies pun ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Namun, keberadaan Anies di Kabinet Jokowi-JK hanya berumur dua tahun saja. Pada 27 Juli 2016, Anies di-reshuffle dan digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com