Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tantangan bagi Anies Tingkatkan Elektabilitasnya

Kompas.com - 07/06/2023, 14:56 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, Anies Baswedan punya dua tantangan untuk meningkatkan elektabilitasnya sebagai bakal calon presiden (bacapres).

Pertama, menarik konstituen Prabowo Subianto yang kecewa karena Ketua Umum Partai Gerindra itu bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Modal awal pemilih Anies Baswedan berasal dari sebagian para pemilih Prabowo di Pemilu 2019,” ujar Bawono pada Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Koalisi Perubahan Dinilai Telat Panas, Tak Langsung Serang Jokowi Begitu Deklarasi Anies Capres

Kedua, memengaruhi pendukung Jokowi. Alasannya, menurut Bawono, beberapa basis pendukung Jokowi saat ini tertarik untuk memberikan suaranya untuk Prabowo.

“Karena itu untuk bisa mencegah penurunan elektabilitas jauh lebih tajam maka mau tidak mau Anies harus mampu merebut simpati para pemilih Presiden Jokowi di pemilu yang lalu,” papar dia.

Berdasarkan survei Indikator Politik akhir Mei 2023, elektabilitas Anies sebagai bacapres berada di angka 18,9 persen. Jumlah itu menurun 2,9 persen dibandingkan survei yang sama awal Mei 2023.

Sementara itu, tingkat elektoral Prabowo berada di angka 38 persen, disusul Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan raihan 34,2 persen.


Bawono menuturkan bahwa turunnya elektabilitas Anies bukan karena belum adanya bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang dipilihnya.

Namun, ia mengatakan bahwa hasil itu terjadi karena belum optimalnya dukungan tiga partai politik (parpol) pengusung Anies yaitu Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Konstituen dari Partai Demokrat yang menjatuhkan pilihan capres terhadap Anies Baswedan masih sekitar 40 persen saja,” kata dia.

Baca juga: Elektabilitas Anies Turun Disebut Bukan Akibat Belum Deklarasi Bakal Cawapres

Turunnya elektabilitas Anies memicu sikap Partai Demokrat yang mendesak agar penentuan bacawapres segera dilakukan Juni ini.

Namun, PKS dan Nasdem tak sepakat. Kedua parpol itu tetap memberikan keleluasaan pada Anies untuk menentukan sendiri kapan momentum deklarasi bersama bacawapresnya.

Ketua DPP Partai Nasdem sekaligus Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Willy Aditya menyatakan bahwa paling lambat deklarasi akan dilakukan 16 Juli 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com