JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tengah mengalami dinamika baru di tengah hiruk pikuk persaingan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Penyebabnya adalah salah satu partai politik yang berada di dalam koalisi itu, Partai Demokrat, mendesak supaya bakal calon presiden yang mereka usung, Anies Baswedan, mendeklarasikan siapa sosok bakal dipilih sebagai bakal calon wakil presiden.
Partai Demokrat sebelumnya sepakat mengikat perjanjian dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies sebagai bakal capres.
Pihak yang pertama kali mengusung Anies sebagai bakal capres adalah Partai Nasdem.
Ketiga parpol itu juga sudah meneken kontrak politik terkait koalisi dan dukungan untuk Anies.
Di sisi lain, Anies yang diusung oleh KPP bukan seorang kader partai politik. Jabatan publik terakhir yang diduduki Anies adalah Gubernur DKI Jakarta (2017-2022).
Anies juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2014 sampai dicopot pada 2016.
Partai Nasdem yang mengusung Anies termasuk ke dalam koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Sedangkan Partai Demokrat dan PKS justru mengambil sikap sebagai oposisi.
Ketiga partai yang tergabung dalam KPP sempat menyatakan sepakat akan menyerahkan sepenuhnya keputusan pemilihan bakal cawapres kepada Anies.
Mereka hanya membentuk tim kecil buat koordinasi merumuskan strategi politik hingga menjaring tokoh-tokoh yang berpeluang untuk menjadi bakal cawapres Anies.
Akan tetapi, PKS dan Partai Demokrat juga mengusulkan kadernya untuk dipertimbangkan oleh Anies sebagai kandidat bakal cawapres.
PKS sempat mengajukan kadernya yang juga mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, sebagai kandidat bakal cawapres Anies.
Sedangkan Partai Demokrat menyodorkan sang Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon bakal cawapres Anies.
PKS kemudian terlihat tidak terlampau ngotot jika Anies tak dilirik oleh Anies untuk dijadikan bakal cawapres. Namun, sikap berbeda diperlihatkan Partai Demokrat.
Demokrat seolah tetap berupaya keras mendorong supaya Anies menggandeng AHY sebagai bakal cawapres.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.