Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menteri Desa PDTT Ungkap Filosofi Logo Baru Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara

Kompas.com - 06/06/2023, 10:18 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengungkapkan filosofi dari logo baru Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) yang memiliki simbol sarang lebah.

“Satu filosofi penting ialah selalu ada sarang yang putih, artinya belum terisi madu. Ini menyimbolkan teknologi tepat guna tidak akan mandek. Inovasi teknologi akan selalu bermunculan. Dan, Gelar TTGN berlangsung terus menerus,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (6/6/2023).

Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kepmendes PDTT) Nomor 110 Tahun 2022 menegaskan, 7 Juni sebagai Hari TTGN.

Empat bulan setelahnya, tepatnya pada Oktober 2022, pria yang akrab disapa Gus Halim itu mengenalkan logo baru Gelar TTGN.

Baca juga: Logo Pertamina Ditemukan di Lokasi Kebakaran Gudang BBM Ilegal di Lampung, Ini Kata Polisi

“Sejak awal digagas di berbagai belahan dunia pada awal abad ke-20, fokus utama appropriate technology pada kegunaannya. Pengindonesiaannya bahkan lebih cocok, yakni menjadi frasa teknologi tepat. (Logo TTGN) ini disimbolkan oleh lebah, yang sudah teruji sangat bermanfaat,” jelasnya.

Menurutnya, kemanfaatan produk dari lebah telah dirasakan oleh lingkungan sekitarnya, mulai dari bunga yang dibuahi, kemudian madu dan sarangnya bermanfaat mengobati penyakit orang.

Ia mengungkapkan bahwa lebah menyimbolkan teknologi yang harus bisa bermanfaat, dan berguna bagi warga desa.

Aspek ketepatan kegunaan tersebut, kata Gus Halim, disimbolkan oleh perilaku lebah.

Baca juga: Cara Membasmi Lebah di Rumah Tanpa Membunuhnya

“Kini, kita kenal salah satu tarian paling spektakuler di dunia adalah tarian lebah, karena produk artistik itu tepat menunjukkan geospasial lokasi bunga secara presisi, secara tepat,” ujarnya.

Simbol ekosistem teknologi tepat guna

Dalam kesempatan tersebut, Gus Halim mengatakan, sarang lebah menyimbolkan ekosistem teknologi tepat guna.

Sarang lebah, kata dia, bukan lagi teknologi yang menyendiri. Oleh karenanya, dibutuhkan tata kelola kolaborasi antar pihak. Lewat ekosistem itulah seekor lebah memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakatnya.

“Pada tahun 1999, mantan Presiden Republik Indonesia (RI) Almarhum (Alm) BJ Habibie mencipta ekosistem teknologi tepat guna di pedesaan dalam wujud Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek). Ini tempat inovator bertemu, dan berkreasi dalam bengkel,” kata Gus Halim.

Baca juga: Ganjar Sebut Pemerintah Berperan Berikan Akses untuk Generasi Z Berkreasi

Selain itu, lanjut dia, BJ Habibie juga menciptakan Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN), sebagai wahana pameran terbesar.

Pada agenda tersebut, teknologi unggulan yang dipamerkan akan diuji melalui lomba teknologi tepat guna pada tingkat kabupaten, lalu provinsi, dan terakhir di tingkat nasional.

“Hasil-hasil teknologi tepat guna yang murah, mudah dibuat, hemat energi, dan masih membuka ruang padat karya, itu digambarkan sebagai ruang segienam yang terisi madu berwarna kuning,” jelas Gus Halim.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Nasional
Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta, Akan Hadir

Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta, Akan Hadir

Nasional
Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Nasional
Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Nasional
Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Nasional
PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

Nasional
Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com