JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mendatangi Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, pada Senin (5/6/2023), usai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan proposal perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Pantauan di lokasi, pertemuan Prabowo dan Vasyl selesai sekira pukul 11.30 WIB. Vasyl kemudian diantar Kepala Badan Instalasi Strategi Pertahanan Kemenhan Mayjen Yudi Abrimantyo menuju mobil.
Prabowo belum angkat bicara terkait pertemuan tersebut. Di sisi lain, pada hari ini, Menhan menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles dan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius.
Baca juga: Gubernur Lemhannas: Proposal Perdamaian Prabowo Tekankan Solusi Damai Rusia-Ukraina
Sementara di lokasi, Wamenhan M Herindra mengatakan, kedatangan Dubes Ukraina ada sangkut pautnya dengan proposal perdamaian yang ditawarkan Prabowo dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023.
Namun, ia enggan memberikan penjelasan lebih rinci mengenai isi pertemuan itu.
“Pasti, pasti (ada kaitannya dengan proposal yang disampaikan Menhan,” kata Herindra.
Berdasarkan informasi dari Biro Humas Setjen Kemenhan, pihak Rusia juga akan bertemu dengan Prabowo pada hari ini. Namun, pertemuan itu juga digelar tertutup.
Sebelumnya, Menhan Prabowo mengusulkan perdamaian dan dilakukannya gencatan senjata untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Usulan itu disampaikan Prabowo saat menjadi panelis pada pembahasan “Resolving Regional Tensions” dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu (3/6/2023).
Prabowo mengatakan, perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini berdampak terhadap kehidupan di seluruh dunia.
Padahal, dunia tengah menghadapi tantangan yang semakin berat, salah satunya terkait terus bermutasinya Covid-19.
Baca juga: Alasan Ukaina Tolak Proposal Perdamaian dari Menhan Prabowo
Prabowo pun mengusulkan ada deklarasi yang dihasilkan dari Pertemuan Shangri-La Dialogue untuk mencegah semakin memburuknya keadaan, termasuk kerusakan yang lebih masif di Ukraina dan Rusia serta makin banyaknya korban jiwa.
“Yang pertama harus kita lakukan adalah meminta pihak Ukraina dan Rusia untuk menerapkan gencatan senjata,” ujar Prabowo dikutip dari siaran pers, Sabtu kemarin.
Upaya kedua, kata Prabowo, meminta Rusi dan Ukraina mundur 15 kilometer dari titik gencatan senjata yang sekarang. Lalu, Prabowo meminta PBB membentuk pasukan perdamaian.
“Dan menempatkan di wilayah demiliterisasi sekarang ini. Kemudian PBB menggelar referendum kepada masyarakat yang tinggal di wilayah demiliterisasi,” ucap Prabowo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.