Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2023, 15:32 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

MAKKAH, KOMPAS.com - Sebanyak 4 orang jemaah haji lansia dari Indonesia dilaporkan menjadi korban praktik persewaan kursi roda ilegal untuk keperluan tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

Menurut Kepala Daerah Kerja Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (Kadaker PPIH) Makkah, Khalilurrahman, peristiwa itu dialami oleh 4 jemaah lansia asal embarkasi Jakarta-Pondok Gede pada Minggu (4/6/2023).

Saat itu, Khalilurrahman, keempat jemaah haji lansia itu hendak melakukan tawaf atau mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali sambil berdoa.

Keempat jemaah lansia itu menggunakan kursi roda dan didorong oleh 4 orang yang ternyata bukan petugas resmi atau ilegal.

Baca juga: Kemenkes: 10 dari 15 Jemaah Haji yang Wafat adalah Lansia, Jantung Koroner Jadi Penyebab Utama

Ketika sedang didorong menggunakan kursi roda, petugas penjaga Masjidil Haram lantas mendekat keempat jemaah haji lansia itu. Namun, seketika itu juga keempat orang yang mendorong kursi roda para jemaah haji lansia itu kabur.

Alhasil keempat jemaah haji lansia itu sempat kebingungan dan terdiam di atas kursi roda.

Anggota PPIH dari pelindungan jemaah kemudian datang dan bertanya kepada penjaga Masjidil Haram mengenai kejadian itu.

Ternyata keempat jemaah haji lansia itu dihentikan karena menggunakan jasa pendorong kursi roda ilegal.

Baca juga: Jemaah Haji Bisa Dapat Bimbingan Manasik di Tanah Suci lewat Offline atau Online


Akan tetapi, keempat jemaah haji itu diizinkan melanjutkan tawaf dengan menggunakan jasa kursi roda resmi yang tersedia di Masjidil Haram.

”Jika menggunakan jasa yang tidak resmi, petugas masjid bisa menghentikan," kata Khalilurrahman seperti dikutip dari keterangan pers Kementerian Agama, Senin (5/6/2023).

Khalilurrahman mengatakan, PPIH sudah menyebar petugas di sejumlah titik untuk membantu jemaah haji Indonesia yang kebingungan saat akan melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Dia juga mengimbau supaya seluruh jemaah haji Indonesia waspada dan tidak terjebak dengan orang-orang yang menawarkan jasa sewa kursi roda.

Baca juga: Jemaah Asal Langkat Meninggal Saat Hendak Berangkat Haji, Diduga Serangan Jantung

Khalilurrahman meminta jemaah yang membutuhkan kursi roda saat akan tawaf dan atau sa’i supaya menggunakan jasa sewa kursi roda resmi yang disediakan petugas Masjidil Haram, untuk melaksanakan rangkaian umrah wajib saat kedatangan.

Petugas resmi jasa kursi roda dan skuter itu bisa dikenali dari seragam rompi dan lokasi beroperasi yang sudah ditentukan di kawasan Masjidil Haram.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Soal Konflik Rempang, Menteri Bahlil: Kami Akui, Jujur, di Awal Ada Kekeliruan...

Soal Konflik Rempang, Menteri Bahlil: Kami Akui, Jujur, di Awal Ada Kekeliruan...

Nasional
Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang Datangi KPK, Mengaku Belum Kantongi Surat Panggilan

Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang Datangi KPK, Mengaku Belum Kantongi Surat Panggilan

Nasional
Megawati Terima Gelar Doktor Honoris Causa yang Ke-10, Ini Daftar Lengkapnya

Megawati Terima Gelar Doktor Honoris Causa yang Ke-10, Ini Daftar Lengkapnya

Nasional
Seruan Jihad di Medsos: Mengkaji Ulang Strategi Pencegahan Terorisme

Seruan Jihad di Medsos: Mengkaji Ulang Strategi Pencegahan Terorisme

Nasional
Besok, Eks Dirut Sarana Jaya Bakal Kembali Diadili di Kasus Pengadaan Tanah

Besok, Eks Dirut Sarana Jaya Bakal Kembali Diadili di Kasus Pengadaan Tanah

Nasional
Jokowi Sebut Tarif Kereta Cepat Whoosh Rp 250.000-Rp 350.000

Jokowi Sebut Tarif Kereta Cepat Whoosh Rp 250.000-Rp 350.000

Nasional
Jelang Pemilu, Polri Akan Antisipasi Isu Provokatif dan SARA

Jelang Pemilu, Polri Akan Antisipasi Isu Provokatif dan SARA

Nasional
Muncul Mahfud dan Khofifah, PPP Anggap Sandiaga Masih Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar

Muncul Mahfud dan Khofifah, PPP Anggap Sandiaga Masih Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar

Nasional
Sandiaga Uno Akan Tetap 'All Out' Dukung Ganjar meski Tak Jadi Cawapres

Sandiaga Uno Akan Tetap "All Out" Dukung Ganjar meski Tak Jadi Cawapres

Nasional
Survei LSI Denny JA: Prabowo 39,8 Persen, Ganjar 37,9 Persen, dan Anies 14,5 Persen

Survei LSI Denny JA: Prabowo 39,8 Persen, Ganjar 37,9 Persen, dan Anies 14,5 Persen

Nasional
Soal Bursa Cawapres Ganjar, PPP: Sandiaga Juga Pemegang Kartu NU

Soal Bursa Cawapres Ganjar, PPP: Sandiaga Juga Pemegang Kartu NU

Nasional
Jokowi Tunggu Studi Perpanjangan Kereta Cepat ke Surabaya

Jokowi Tunggu Studi Perpanjangan Kereta Cepat ke Surabaya

Nasional
Soal Nasib Argo Parahyangan Setelah Whoosh Beroperasi, Jokowi: Masyarakat Diberi Banyak Opsi

Soal Nasib Argo Parahyangan Setelah Whoosh Beroperasi, Jokowi: Masyarakat Diberi Banyak Opsi

Nasional
Jokowi: Tiket Kereta Cepat Whoosh Masih Gratis sampai Pertengahan Bulan Oktober

Jokowi: Tiket Kereta Cepat Whoosh Masih Gratis sampai Pertengahan Bulan Oktober

Nasional
Soal Cawapres untuk Prabowo, Gerindra: Para Ketum Koalisi Indonesia Maju yang Tentukan

Soal Cawapres untuk Prabowo, Gerindra: Para Ketum Koalisi Indonesia Maju yang Tentukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com